Indonesia Kirim Pesan Tegas Terkait Tanjung Datuk

25w20xylJakarta, Bhirawa
Pemerintah Indonesia telah mengirimkan pesan yang jelas dan tegas kepada Malaysia terkait sengketa di perairan Tanjung Datok, Kabupaten Sambas.
“Kita sudah mengirim pesan yang jelas dan tegas kepada Malaysia, mari kita selesaikan dengan serius, Indonesia sangat serius, kita tidak perlu menggunakan cara lain apalagi kekuatan militer tapi harus serius. Ini semangat kita,” kata Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono dalam konferensi pers di Manila, Sabtu, menjelang bertolak kembali ke tanah air.
Terkait Tanjung Datok, Presiden mengatakan bahwa berdasarkan laporan Menko Polhukam, Malaysia ingin membangun mercusuar untuk kepentingan keselamatan pelayaran dan navigasi.
“Tetapi karena Tanjung Datok itu masih menjadi wilayah yang dipersengketakan tentunya tidak baik kalau membangun begitu saja,” katanya.
Oleh karena itu, kata Presiden, Indonesia mengundang pertemuan untuk membahas hal itu.
“Yang saya ketahui sudah dihentikan pembangunan itu dan kalau dibutuhkan pembangunan mercusuar untuk keselamatan pelayaran, untuk kepentingan navigasi khususnya saat cuaca buruk, kita bisa bangun bersama, Indonesia Malaysia,… dan tidak boleh ada identitas negara,” katanya seraya menambahkan bahwa Malaysia memberikan respon positif.
Presiden kembali menegaskan bahwa Indonesia akan menyelesaikan setiap sengketa perbatasan secara damai melalui saluran politik dan diplomasi selaras dengan hukum internasional.
“Niat baik Indonesia seperti ini jangan disia-siakan,” katanya.
Pekan lalu, TNI Angkatan Laut menyatakan akan menggeser kapal perangnya yang berada di Natuna untuk melakukan pengawasan di perairan Tanjung Datok, Kabupaten Sambas, terkait pembangunan mercusuar oleh pihak Malaysia.
Namun, kata Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, pihaknya akan melakukan pengecekan lebih detail apakah pembangunan mercusuar oleh pihak Malaysia itu masuk wilayah Indonesia atau bukan, apakah masuk wilayah abu-abu atau apakah itu masuk wilayah Malaysia.
Di tempat terpisah, Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio mengatakan pihaknya akan mengirimkan satu pesawat patroli dan kapal perangnya untuk melakukan pemantauan di perairan Tanjung Datok.
Ia mengatakan, perundingan dengan Malaysia sudah ke 26 tentang batas wilayah Indonesia dan Malaysia, saat ini juga belum tuntas. “Kami sudah informasikan masalah ini ke Panglima TNI,” katanya. [ant.hel]

Tags: