Indonesia Menunggu Karya Iptek UB untuk Atasi Pandemi Covid-19

Presiden Joko Widodo saat memberikan pengarahan pada dies natalis Universitas Brawijaya ke 58, secara daring, Selasa 5/1 kemarin. [m taufiq]

Malang, Bhirawa
Universitas Brawijaya (UB) sebagai salah satu Perguruan Tinggi Negeri (PTN) diharapkan mampu berkontribusi besar bagi Indonesia, dalam penanganan Covid 19. Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo, kepada jajaran Civitas Akademika UB, saat melakukan rapat terbuka senat pada dies natalis Universitas Brawijaya ke-58, Selasa (5/01) kemarin.
Dalam acara yang digelar secara virtual ini, Jokowi mengungkapkan, tahun 2021 adalah tahun yang penuh harapan. Semua berupaya keras agar permasalahan kesehatan bisa ditangani dengan cepat. Vaksinasi segera diberikan. Tetapi semua harus tetap menjalankan Protokol Kesehatan (Prokes) secara disiplin.
Menurut Jokowi, kehidupan perekonomian sudah mulai sedikit bangkit dan akan terus bangkit, ditandai dengan semakin banyaknya investasi di tahun 2021. Namun, semua peluang itu membutuhkan kesiapan di berbagai bidang, terutama pengembangan talenta unggul Indonesia yang berkarakter, inovatif, kompetitif yang mampu memenangkan kompetisi dunia yang penuh ketidakpastian.
“Maka Indonesia menunggu karya UB untuk membantu meningkatkan kesejahteraan rakyat,” tambah Presiden.
Presiden Jokowi mengaku mendapatkan laporan jika selama pandemi Covid 19, total paten yang diajukan inventori UB sebanyak 132 paten. Ini merupakan yang tertinggi di Indonesia untuk kategori universitas di Indonesia.
“Namun saya berharap kita tidak berhenti pada jumlah paten. Tetapi juga harus dilanjutkan dengan jalinan kerjasama untuk memperkuat hilirisasi hasil riset dan inovasi melalui kolaborasi universitas dan dunia industri demi kemajuan bangsa,” sambung Presiden Jokowi.
Inovasi, tandas Jokowi, merupakan hal yang penting, dan diingatkan agar tak terjebak pada rutinitas. Cara terbaru harus dikembangkan. Kreasi baru harus difasilitasi dan inovasi ditumbuhkan. Maka pendidikan harus ditumbuhkan dengan cara baru. Yakni mahasiswa harus difasilitasi agar bisa belajar pada siapapun.
Dalam kesempatan itu, ia juga berpesan bahwa pendidikan tinggi harus membangun karakter generasi muda dengan jiwa kebangsaan yang kokoh, berjiwa Pancasila, menghargai kebhinekaan, berintegritas tinggi dan anti korupsi. ”Saya yakin UB mampu memberikan kontribusi besar bagi indonesia maju yang kita cintai. Semoga UB menjadi tempat untuk membangun kemuliaan masa depan,” tandasnya. [mut]

Tags: