Indonesia Unggulkan Nomor Artistik di Asian Games

Pencak SilatJakarta, Bhirawa
Pengurus Besar Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (PB IPSI) tetap mengandalkan nomor artistik (seni) untuk mendulang medali emas pada Asian Games 2018 Jakarta dan Palembang terbukti dari lima target tiga di antaranya nomor artistik.
“Ini bukan keinginan kosong. Di Asian Games nanti ada enam nomor artistik yang diperpertandingkan. Target tiga emas disini. Untuk sisanya dari nomor tanding,” kata Kabid Binpres PB IPSI Tamsil Rimsal di sela Pembekalan Pewarta Olahraga dalam rangka Fasilitas Manajemen Event Olahraga Tahun 2016 di PP PON Cibubur, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, target yang dicanangkan pada kejuaraan empat tahunan ini sudah diperhitungkan dengan kemampuan yang dimiliki kontingen Indonesia. Pada Asian Games 2018, cabang pencak silat mempertandingkan 20 nomor dan masing-masing negara dibatasi hanya mengirimkan 14 nomor.
Selain itu, kata dia, target yang dicanangkan juga didasarkan perkembangan pencak silat di negara-negara peserta. Khusus untuk Asia Tenggara saja, ada tiga negara yang menjadi rival berat tuan rumah terutama nomor tarung meski cabang olahraga ini berasal dari Indonesia.
“Yang menjadi lawan Indonesia adalah Vietnam dan Malaysia. Selain itu, Thailand. Persaingan terus terjadi termasuk di SEA Games. Tapi secara umum kita masih mendominasi,” katanya menambahkan.
Demi mempersiapkan Asian Games 2018, atlet pencak silat Indonesia telah menjalani pemusatan latihan sejak akhir SEA Games 2015 lalu. Untuk menguji kemampuan, atlet yang menjalani pelatnas di Puncak, Jawa Barat ini akan menjalani beberapa kejuaraan termasuk SEA Games 2017 Malaysia.
Saat ini ada 29 atlet yang terus digembleng kemampuannya. Apalagi, Indonesia dituntut untuk terus menjadi yang terbaik pada setiap kejuaraan yang diikuti meski persaingan diprediksi akan lebih ketat dibandingkan sebelumnya.
“Untuk meraih emas saja susah, makanya tidak ada difikiran kami akan bagi-bagi medali. Kita sangat serius untuk mempersiapkan tim terbaik,” kata mantan pelatih timnas pencak silat Indonesia itu.
Ditanya kenapa pemusatan latihan tidak dilakukan di Padepokan Pencak Silat TMII, Tamsil Rimsal mengatakan hal tersebut dilakukan untuk melakukan penyegaran karena selama ini pelatnas dilakukan di wilayah Jakarta Timur itu.
“Di padepokan banyak kendala terutama makanan, banyak yang jenuh. Makanya kami lakukan pelatnas di tempat yang berbeda. Semoga bisa jauh lebih baik,” kata Tamsil Ramsil menegaskan. [ira.ant]

Tags: