Indosat Ooredoo Catat ”Dobel Digit Layanan Seluler”

iindosat-ooredooSurabaya, Bhirawa
Indosat Ooredoo berhasil mencatat pertumbuhan tahunan ‘double digit’ untuk bisnis selularnya di kuartal III tahun 2016 (pada sembilan bulan tahun 2016), yaitu sebesar 11,9%. Pertumbuhan selular yang cukup menggembirakan ini utamanya disebabkan oleh peningkatan pendapatan Data, Telepon, SMS dan VAS yang diimbangi dengan penurunan dari pendapatan interkoneksi.
Indosat Ooredoo juga mencatat pencapaian jumlah pelanggan sebesar 81,6 juta pelanggan, meningkat 12,6 juta dibandingkan pada 9 bulan tahun 2015. Peningkatan jumlah pelanggan yang merupakan hasil dari penawaran-penawaran menarik Perusahaan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dalam menggunakan data, telepon, SMS serta VAS. Penambahan pelanggan utamanya berasal dari pengguna data yang mendorong pertumbuhan trafik data sebesar 114,2% dan pertumbuhan pendapatan data sebesar 52,2% dibanding periode 9 bulan tahun 2015.
Untuk pendapatan Data Tetap (MIDI), perusahaan mencatat peningkatan sebesar 6,7% dibandingkan sembilan bulan tahun 2015 karena pertumbuhan bisnis layanan IT yang dikontribusi dari Lintasarta. Sementara pendapatan Telepon Tetap (Telekomunikasi Tetap) turun sebesar 16,9% dibandingkan sembilan bulan tahun 2015 yang disebabkan turunnya trafik dan menguatnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat.
Di samping itu, perusahaan juga berhasil mencatat pertumbuhan untuk pendapatan sebesar 9,9% terhadap periode yang sama tahun sebelumnya, dengan membukukan pendapatan konsolidasian sebesar Rp21,5 triliun untuk sembilan bulan tahun 2016. EBITDA tumbuh 10,5% menjadi Rp9,5 triliun (9B 2015: Rp8,6 triliun), dengan marjin EBITDA sebesar 44,0%. Beban mengalami peningkatan sebesar 5,5% menjadi Rp18,7 triliun (9B 2015: Rp17,7 triliun). Pendapatan selular,
Data tetap (MIDI) dan telepon tetap masing-masing memberikan kontribusi sebesar 83%, 14%, hingga periode 2016, porsisi hutang USD telah berkurang secara signifikan dari USD505,6 juta pada 9B 2015 menjadi sebesar USD186,4 juta, atau 12,0% dari total hutang. Penurunan porsi hutang USD sebesar 63,1% ini sesuai dengan rencana Indosat Ooredoo untuk mengurangi pengaruh fluktuasi mata uang terhadap laba/rugi bersih Perusahaan. Dampaknya mulai terlihat ketika Indosat Ooredoo menghasilkan laba bersih sebesar Rp845,4 milyar dalam periode 9B 2016 ini. Hutang dari pinjaman bank dan obligasi turun 12,0% dibanding tahun lalu, mewakili penurunan hutang beredar sebesar Rp2,7 triliun dibandingkan periode yang sama di tahun 2015. Upaya Perusahaan dalam mengurangi porsi hutang USD dan mengurangi tingkat hutang. [ma]

Tags: