Industri Kreatif Jatim Bakal Tumbuh 40 Persen

Komisaris PT Universal Karya Artisitik (UNIART) Hadi Sampurno (kanan) dan designer muda Dus Duk Duk asal Surabaya Angger (kiri) memperlihatkan hasil karya designer muda asal Surabaya di ajang Vesak Festival 2016. Designer muda berharap, pemerintah ikut andil dalam bangkitanya industri kreatif di Surabaya.

Komisaris PT Universal Karya Artisitik (UNIART) Hadi Sampurno (kanan) dan designer muda Dus Duk Duk asal Surabaya Angger (kiri) memperlihatkan hasil karya designer muda asal Surabaya di ajang Vesak Festival 2016. Designer muda berharap, pemerintah ikut andil dalam bangkitanya industri kreatif di Surabaya.

Surabaya, Bhirawa
Industri kreatif merupakan salah satu pilar dalam membangun ekonomi nasional, karena mampu menciptakan sumber daya manusia yang berdaya saing di era globalisasi, sekaligus menyejahterakan masyarakat, yang membuatnya dipandang sangat strategis.
Salah satu pelaku industri kreatif di Surabaya Hadi Sampurno. Minggu (22/5) kemarin mengatakan, perkembangan perekonomian semakin cepat seiring dengan munculnya potensi ekonomi baru yang mampu menopang kehidupan perekonomian masyarakat dunia.
Seperti diketahui, awalnya, kegiatan perekonomian hanya bertumpu pada perekonomian berbasis sumber daya alam, seperti pertanian. Kini, perekonomian dunia sudah bergeser ke perekonomian berbasis sumber daya manusia, yakni industri dan teknologi informasi.
“Sebut saja Industri kreatif Thailand dan Vietnam kerap disebut memiliki karakteristik paling serupa dengan Indonesia. Berbeda dengan Singapura yang memiliki kekuatan di bidang teknologi dan Malaysia yang seimbang dalam hal teknologi serta inovasi budaya,” terang pria juga Komisaris PT Universal Karya Artisitik (UNIART) di Surabaya kemarin.
Hadi mengakui, tahun lalu industri kreatif di Indonesia masih mengalami kelesuan diakibatkan perekonomian nasional tidak stabil. Penurunan industri kratif tersebut mampu mencapai 60 % akibat perekonomian nasional tidak stabil tahun lalu.
“Kami optimis tahun ini pertumbuhan industri kreatif akan tumbuh 30 hingga 40 %. Hal ini dikarenakan, pelaku industri kreatif sudah menjalin hubungan dengan para designer muda yang memiliki potensi besar dalam berkreatif,” ucap Hadi.
Menurutnya, ketersediaan teknologi yang relevan dan kompetitif memberi dorongan bagi pengembangan industri kreatif di Indonesia termasuk Jatim melalaui event Vesak Festival 2016 di Surabaya dimana event ini menjanjikan stimulasi yang dapat memprovokasi pola pikir yang terkait dengan pengelolaan dan pembenahan dalam aspek efektifitas, efisiensi dan produktivitas usaha.
Sementara, designer muda asal Surabaya Angger mengakui, profesi designer muda sudah saatnya menjalin dengan pelaku industri kreatif. Hal itu sebagai upaya untuk meningkatkan karya-karya designer muda untuk muncul dipentas karya anak bangsa dan membangkitkan industri kreatif di Indonesia termasuk Jatim sendiri.
“Korabolasi ini untuk membangkitkan industri kreatif di Indonesia. Selama ini profesi designer muda di Surabaya masih belum memeiliki jalan yang jelas. Adanya kerjasama ini kami berharap pertumbuhan bisnis industri kreatif bisa bangkit kembali,” beber Angger
Angger berharap, selain kerjasama dengan pengusaha industri kreatif pemerintah ikut andil dalam dalam perkembangan designer muda di Indonesia yang memiliki potensi cukup besar tidak kalah dengan karya dari negara asing.
“Sebenarnya para designer muda di Surabaya karyanya sudah diakui oleh beberap negara hanya saja, saat ini kami belum mendapatkan fasilitas khusus oleh pemerintah Surabaya. Akibatnya, para designer asal Surabaya hijrah ke Jakarta bahkan ke negara lain. Adanya Korabolasi antara designer asal Surabaya dan pelaku industri kreatif akan meningkatkan sektor perekonomian Surabaya,” harap Angger. [ma]

Tags: