Inflasi Jember Lampaui Nasional dan Jatim

dampak-inflasi-pada-pertumbuhan-perekonomian-indonesiaKabupaten Jember, Bhirawa
Angka inflasi bulan Mei 2014 di Kabupaten Jember yang mencapai 0,43 persen melampaui angka inflasi nasional sebesar 0,16 persen dan inflasi di Jatim sebesar 0,21 persen, bahkan angka inflasi di kabupaten setempat merupakan tertinggi se-Jatim.
“Penyumbang inflasi tertinggi dari kelompok kesehatan yang tercatat sebesar 4 persen, karena meningkatnya konsumsi masyarakat yang terkonfirmasi berdasarkan hasil survei konsumen,” kata Sekretaris Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Jember Dwi Suslamanto, Rabu (4/6).
Inflasi bulan Mei 2014 tertinggi terjadi di Kabupaten Jember sebesar 0,43 persen, diikuti oleh Malang sebesar 0,37 persen, Surabaya sebesar 0,17 persen, Madiun 0,17 persen, Probolinggo 0,12 persen, Sumenep 0,08 persen, Banyuwangi 0,05 persen dan inflasi terendah di Kediri 0,02 persen.
“Selain kelompok kesehatan, faktor penyumbang inflasi di Jember juga dipengaruhi lima komoditas yang mengalami tekanan harga tertinggi yakni daging ayam ras, tomat sayur, minyak goreng, tarif gunting rambut pria dan telur ayam ras,” tuturnya.
Menurut dia, tekanan harga yang terjadi pada daging ayam dan telur ayam ras dipengaruhi oleh faktor musiman yakni siklus panen daging dan telur ayam berkurang, sehingga mengakibatkan berkurangnya stok daging dan telur ayam ras di pasar.
“Kendati demikian, ada beberapa yang mengalami deflasi yakni kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan yang dipicu oleh menurunnya harga komoditas bensin akibat ketersediaan stok yang relatif stabil dan harga minyak dunia yang cenderung turun sepanjang bulan Mei,” paparnya.
Selain itu, kata dia, komoditas yang mengalami penurunan harga selama bulan Mei adalah cabai rawit, salak, tongkol pindang, beras dan daging sapi. “Menurunnya harga cabai rawit didorong oleh terjadinya panen di wilayah Jember, sehingga harga cabai rawit di pasaran anjlok selama beberapa pekan terakhir,” katanya.
Untuk mengantisipasi meningkatnya inflasi pada bulan Juni 2014 seiring dengan menjelang bulan Ramadhan, lanjut dia, TPID mempersiapkan operasi pasar bekerjasama dengan pasar modern dan produsen dengan bahan pokok yang dijual seperti beras, gula dan minyak goreng.
“Kami juga akan meminta pihak Bulog Jember untuk melakukan percepatan penyaluran raskin dan pengendalian ekspektasi masyarakat melalui media, sehingga angka inflasi bulan depan bisa ditekan,” ujarnya. [efi.ant]

Tags: