Inflasi Kota Madiun Tertinggi di Jatim

Foto: ilustrasi

Madiun, Bhirawa
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Madiun mencatat inflasi di daerah itu pada Februari 2017 mencapai 0,82 persen yang merupakan inflasi tertinggi di Jatim, bahkan melebihi angka inflasi Jatim yang tercatat sebesar 0,25 persen.
“Dari delapan kota penghitung inflasi nasional di Jatim, seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi tertinggi terjadi di Kota Madiun sebesar 0,82 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) 125,46 dan inflasi terendah terjadi di Kota Probolinggo sebesar 0,13 persen dengan IHK sebesar 124,66,” ujar Kepala Seksi Statistik dan Distribusi BPS Kota Madiun, Adi Priyanto, dalam rilisnya, Senin (6/3).
Menurut dia, inflasi di Kota Madiun terjadi karena adanya kenaikan IHK pada kelompok pengeluaran. Dari tujuh kelompok pengeluaran yang ada, semuanya memicu terjadinya inflasi. Tercatat, kenaikan IHK pada kelompok bahan makanan mencapai sebesar 0,19 persen; kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau sebesar 0,22 persen; kelompok perumahan, air, listrik, gas, dan bahan bakar sebesar 2,34 persen.
Kemudian, kelompok sandang sebesar 0,58 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,49 persen; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga sebesar 0,32 persen; serta kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,53 persen.
“Adapun, komoditas yang signifikan memengaruhi terjadinya inflasi di antaranya tarif listrik, sewa rumah, cabai rawit, tarif pulsa ponsel, dan tukang bukan mandor,” kata dia.
Sedangkan komoditas yang menekan laju inflasi di Kota Madiun antara lain, daging ayam ras, lele, kol putih atau kubis, semangka, dan besi beton. Sesuai data BPS setempat, inflasi di delapan kota penghitung inflasi nasional di Jatim dari yang tertinggi hingga terendah adalah Kota Madiun mencapai 0,82 persen dengan IHK 125,46, Kediri inflasi mencapai 0,70 persen dengan IHK 124,57, Sumenep inflasi 0,65 persen dan IHK 124,63.
Kemudian, Banyuwangi inflasi 0,35 persen dan IHK 123,74, Kota Malang inflasi 0,24 dan IHK 128,49. Jember inflasi 0,22 persen dan IHK 124,62, Surabaya 0,16 persen dan IHK 128,18, serta inflasi terendah Probolinggo 0,13 persen dengan IHK 124,66.
Sementara, inflasi Jatim sebesar 0,25 persen dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 127,26. Sedangka inflasi nasional sebesar 0,23 persen. [ant]

Tags: