Inflasi Tinggi Kota Malang Dipicu Tiket Pesawat

Foto Ilustrasi

Kota Malang, Bhirawa
Angka inflasi di Kota Malang mengalami kenaikan. Naiknya inflasi itu dipicu, kenaikan harga tiket pesawat yang masih melanggit. Inflasi teejadi di bulan Maret 2019 dengan angka 0,36 persen.
Data statistik, inflasi kota yang dipimpin duet Sutiji – Sofyan Edi Jarwoko itu, kali ini menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Sementara inflasi Jawa Timur di bulan Maret sebesar 0,16 persen.
Dwi Handayani Prasetiowati, Kasi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang, kepada sejumlah wartawan mengatakan, kenaikan harga tiket pesawat sebesar 14,12 persen memiliki andil besar terhadap inflasi.
Tiket pesawat ini, kata dia memberikan andil yang cukup besar sebanyak 0,33 persen, padahal inflasi Kota Malang 0,36 persen. Jadi sebagian besar inflasi disumbang oleh angkutan udara.
Selain transportasi udara, inflasi Kota Malang juga disumbang oleh sejumlah komoditi. Diantaranya, kenaikan harga bawang putih sebesar 17 persen dengan andil 0,06 persen dan kenaikan harga daging ayam ras sebesar 1,94 persen.
“Kenaikan harga cabai rawit sebesar 13 persen, kenaikan harga gula pasir, semen, dan sejumlah komoditi lainnya juga turut menyumbang inflasi,” tuturnya.
Meski demikian, terjadi penurunan harga cabai merah sebsar 9,8 persen, penurunan tarif listrik sebesar 3,12 persen, serta penurunan sejumlah komditas lainnya menjadi penghambat inflasi.
Pihaknya berharap, angka inflasi di bulan April 2019 bisa menurun. Apalagi sesaat lagi akan memasuki bulan Ramadan. Bulan lalu pihaknya sempat khawatir dengan harga beras, ternyata harga beras stabil. Apalagi saat ini sejumlah daerah sudah memasuki masa panen.
“Dibeberapa daerah sedang ada panen raya. Ini membuat harga beras di Malang rekatif setabil. Semoga saja harga beras terus stabil hingga beberapa bulan kedepan. [mut]

Tags: