Infrastruktur UNBK Tak Boleh Bebani Orangtua

Bimtek UNBK di SMKN 1 Surabaya diikuti oleh 40 sekolah yang baru mendaftar sebagai penyelenggara UN semi online itu, Selasa (9/2). [adit hananta utama]

Bimtek UNBK di SMKN 1 Surabaya diikuti oleh 40 sekolah yang baru mendaftar sebagai penyelenggara UN semi online itu, Selasa (9/2). [adit hananta utama]

Tidak Siap, Kemendikbud Persilakan Sekolah Mengundurkan Diri
Dindik Surabaya, Bhirawa
Sekolah-sekolah tidak perlu memaksakan diri untuk menyelenggarakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). Sebab, UNBK hanya diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang sudah berkecukupan baik dari segi personel, peserta maupun infrastruktur. Sehingga, tidak perlu memaksa apalagi sampai membebani orangtua wali murid.
Hal ini juga berlaku bagi Surabaya yang tengah berupaya keras menggelar UNBK secara serentak di semua sekolah. Hingga saat ini, tercatat ada 621 sekolah lembaga penyelenggara UNBK di Surabaya. Namun, sekolah-sekolah tersebut masih punya kesempatan untuk mengundurkan diri jika tidak siap. Kemendikbud bahkan memberi kesempatan pengunduran diri sekolah sampai  15 Februari mendatang, kemudian mendaftarkan diri mengikuti Ujian Nasional Berbasis Kertas dan Pensil (UNKP).
“Kalau di Surabaya ada sekolah yang belum siap, kami minta harus siap. Kita sudah bertekat melaksanakan UNBK secara keseluruhan,” tutur Kabid Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya Sudarminto ditemui usai bimtek Proktor UNBK di SMKN 1 Surabaya, Selasa (9/2).
Kendati demikian, Sudarminto memastikan tidak akan ada sekolah yang membebankan kebutuhan UNBK kepada wali murid. “Sejak awal kita sudah mengimbau agar tidak menarik wali murid. Edaran Kemendikbud itu justru memperkuat imbauan kita,” tutur dia.
Dalam edaran Kemendikbud yang dirilis melalui website unbk.kemdikbud.go.id tercatat tiga poin utama. Di antaranya, UNBK hanya diselenggarakan bagi sekolah yang siap secara infrastruktur. Penyelenggara UNBK tidak diperkenankan membeli atau menyewa komputer dengan membebani orangtua. Terakhir, sekolah calon penyelenggara yang belum siap bisa mengundurkan diri hingga 15 Februari.
Dari  621 sekolah yang mengikuti UNBK, sebanyak 269 merupakan jenjang SMA/SMK sederajat. Di antara penyelenggara UNBK itu, 70 persen atau sekitar 166 lembaga sudah tercatat menyelenggarakan secara mandiri dan selebihnya masih numpang. Sementara untuk jenjang SMP/MTs dan sederajat, 260 mandiri dan 110 lembaga menggabung.
Dalam bimtek kemarin, Sudarminto  mengaku terdapat 40 lembaga baru yang mendaftar di luar jadwal pendaftaran Kemendikbud. Dari 40 lembaga tersebut, 15 di antaranya merupakan sekolah yang tidak bisa menyelenggarakan secara mandiri. Artinya, mengikuti tiga skema yang ditetapkan Dindik Surabaya. “Mereka semula juga tidak siap. Tapi setelah kita dorong pihak yayasan mau membelikan komputer tanpa membebani orangtua,” tambah Sudarminto.
Kepala Dindik Surabaya Ikhsan menegaskan, sekolah di Surabaya tidak punya alasan untuk tidak melaksanakan UNBK. Sebab, Dindik Surabaya telah menyiapkan tiga skema jika sekolah tidak bisa menyelenggarakan secara mandiri. Di antaranya ialah sekolah bergabung dengan lembaga satu rumpun atau satu yayasan, sekolah bergabung dengan satu sub rayon atau sekolah terdekat. Terakhir, jika sekolah tetap tidak bisa menyelenggarakan dengan dua skema itu bisa mengikutkan siswanya UNBK di testing center.
“Makanya ini ada waktu dua bulan untuk persiapan. Apa kekurangannya silakan berkoordinasi. Dinas Pendidikan akan memfasilitasi sekolah yang ingin menyelenggarakan UNBK,” tutur Ikhsan.
Ikhsan berharap, semua siswa di Surabaya tahun ini akan mengikuti ujian dengan sistem UNBK. “Jadi tidak ada lagi perbedaan siswa lulusan UNBK atau lulusan UN manual,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dindik Jatim Dr Saiful Rachman menegaskan, skema-skema penyelenggaraan UNBK yang ditetapkan Surabaya cukup baik. Namun, antisipasi yang harus dilakukan juga cukup banyak. Di antaranya kelayakan sekolah tempat menggabung dan testing center. Selain itu, kemudahan siswa dalam mengakses lokasi ujian. “Semua harus diperhitungkan. Jangan sampai saat pelaksanaan siswa tambah bingung mau ujian di mana. Jika tidak sesuai standar, kita sebagai verifikator bisa mencoret penyelenggara UNBK itu,” pungkas Saiful. [tam]

Tiga Poin Penting UNBK
–  UNBK hanya diselenggarakan sekolah yang sudah siap baik dari infrastruktur, SDM, maupun peserta. Infrastruktur sejauh mungkin memanfaatkan laboratorium komputer di sekolah.
–  Sekolah calon penyelenggara UNBK tidak diperkenankan memaksakan diri membeli/menyewa komputer dengan membebani orangtua.
–  Bagi sekolah calon penyelenggara UNBK yang belum dapat memenuhi kecukupan infrastruktur dapat mengundurkan diri dan mengikuti UNKP dengan batas waktu pengunduran diri pada 15 Februari 2016
Sumber : unbk.kemdikbud.go.id

Tags: