Ingatkan Buka Puasa Lewat Petasan Bambu

Sejumlah anak-anak yang menyalakan mercon yang terbuat dari batang bambu sambil menunggu buka puasa. [khoirul huda/bhirawa]

Sejumlah anak-anak yang menyalakan mercon yang terbuat dari batang bambu sambil menunggu buka puasa. [khoirul huda/bhirawa]

Tuban, Bhirawa
Sebelum banyak beradar petasan atau mercon buatan pabrik, yakni mulai era Tahun ’90-an, dalam mengisi waktu dan menanti buka puasa ramadan atau yang lebih sering disebut ngabuburit seperti saat ini, tidak hanya masyarakat pedesaan atau perkotaan, khususnya anak-anak banyak yang bermaian dengan mercon buatan mereka sendiri.
Berbagai macam dan bentuk mercon buatan meraka, mulai yang terbuat dari batang bambu (mercon bumbung.red), juga mercon dengan cara membuat kubangan tanah berbentuk goa kecil (mercon pendeman.red) yang sebagioan besar bahan peledaknya dari karbit atau Kalsium karbida (CaC2).
“Lebih puas, karena bunyi dan dentumannya lebih menggelegar, berbeda dengan petasaan buatan pabrik,” kata Haidar Labib Ramadhan, salah satu anak yang lagi mempersiapkan mercon bumbung di Kelurahan Sidorejo Tuban (28/6).
Haidar yang baru beranjak naik kelas IV SD ini mengaku juga tidak sembarangan dalam meledakkan mercon bumbung buatannya bersama teman sejawat di keluarahan tersebut. “Kita nyalakan pada saat Adzan Magrib atau saat orang akan atau menjelang buka puas, dan pada saat imsyak, jadi 3 sampai 5 kali letusan sudah cukup, karena hanya sebagai tanda saja,” terang Haidar.
Di tempat yang berbeda, sebagian anak-anak pedesaan lebih suka membuat mercon dari galian tanah, selain dirasa lebih mudah juga tidak membutuhkan energi serta biasa banyak. “Kalau bambu kita harus motong dulu dan rawan pecah kalau tidak hati-hati, sementara kalau mercon pendeman, selain suaranya lebih nyaring dan mengelegar, kita juga aman, karena nyalakanya dengan alat bantu dan dari jarak agak jauh,” kata Dani dari Desa Tegalrejo Kecamatan Merakurak.
Berbeda Haidar dengan Dani, dalam mengisi waktu dan menunggu buka puasa ia bersama kelompok anak lain membuyikan mercon, akan tetepi haidar dalam membuyikan mercon-nya lebih menekankan untuk mengingatkan warga waktu buka puasa dan waktu sahur. “Habis Ngaji baru bermain, tadi ngajinya habis Dzuhur terus sorenya main, itu di sana juga ada yang menyalakan bumbung, dari pada bengong sambil menunggu buka puasa. [hud]

Tags: