Ingatkan Tak Ada Penerimaan CPNS Tanpa Tes

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo

Gubernur Jatim Dr H Soekarwo

Pemprov Jatim, Bhirawa
Gubernur Jatim Dr H Soekarwo SH, MHum mengingatkan kepada masyarakat bahwa tak ada penerimaan CPNS tanpa melalui jalur tes. Oleh karena itu jika ada orang yang mengaku bisa meloloskan menjadi CPNS pasti orang tersebut sedang melakukan penipuan.
“Di mana-mana, tak ada hanya sekadar janji dari oknum, kemudian lolos PNS. Saya imbau masyarakat tak mudah percaya. Itu pasti bohong, tidak bisa dengan mudah bisa menjadi PNS,” tegas Gubernur Soekarwo,  Selasa (1/9).
Menurut dia, saat ini untuk merekrut tenaga kepegawaian baru menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT). Yakni tes untuk merekrut CPNS yang dilakukan dalam jaringan alias daring dengan menggunakan komputer. Sehingga, ujian tidak lagi memerlukan pensil dan papan ujian seperti dalam sistem lembar jawaban komputer.
Imbauan tersebut disampaikan Gubernur Jatim sebagai bentuk antisipasi kasus yang terjadi di Kota Mojokerto pekan lalu, yang terjadi praktik penipuan masuk CPNS Pemprov Jatim dengan korbannya mencapai kerugian ratusan juta rupiah.
Pakde Karwo, sapaan lekat Gubernur Soekarwo mengatakan, permasalahan penipuan terjadi karena masih adanya kesenjangan antar masyarakat. Di satu sisi melihat pengabdian sebagai PNS sebagai pekerjaan menarik, dan di sisi lainnya masih tidak sedikit yang masih pengangguran.
“Tidak bisa menghentikan praktik penipuan kalau masih ada kesenjangan. Banyak yang memanfaatkan modus penerimaan PNS karena melihatnya menarik sampai rela membayar ratusan juta rupiah. Padahal, hal itu tidak pernah ada dan tidak dibenarkan,” ucapnya.
Orang nomor satu di Jatim itu menegaskan, yang bisa mengurangi penipuan semacam ini adalah penerimaan informasi dan pendidikan. Karena itulah gubernur meminta masyarakat untuk tidak mudah tertipu oknum-oknum yang mengatasnamakan siapapun dan menjanjikan lolos menjadi PNS, terlebih dengan kewajiban membayar uang dalam jumlah besar.
“Sudah banyak korbannya, tapi kok masih ada yang percaya? Tapi yang menjadi rumus, setiap ada kesenjangan maka akan timbul manipulasi. Semoga ini terakhir dan tak ada lagi yang percaya oknum,” katanya.
Sebelumnya, aparat Polres Mojokerto Kota membongkar kasus dugaan penipuan berkedok penerimaan CPNS dan membekuk dua tersangka asal Surabaya dan Mojokerto. Pelaku menjanjikan korban untuk menjadi seorang PNS melalui jalur khusus tanpa tes, namun wajib menyerahkan uang Rp 100-150 juta per orang sebagai jaminan. [iib]

Tags: