Ingatkan Wisatawan Kota Batu Tak Datangi Semeru

Wisatawan di Kota Batu mendapat nasihat dari BBTN BTS agar tidak melanjutkan liburan dengan mendaki Gunung Semeru, Kamis (1/1).

Wisatawan di Kota Batu mendapat nasihat dari BBTN BTS agar tidak melanjutkan liburan dengan mendaki Gunung Semeru, Kamis (1/1).

Batu, Bhirawa
Hari pertama pada 2015, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru ( BBTN BTS) menginformasikan kepada wisatawan di Kota Batu bahwa mulai  Januari ini jalur pendakian ke Gunung Semeru ditutup. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada wisatawan di kota ini yang ingin melanjutkan liburan dengan mendaki gunung tertinggi di Pulau Jawa ini.
Kepala BBTN BTS Ayu Dewi Utari menjelaskan, penutupan dilakukan untuk pemulihan ekosistem kawasan pendakian. Selain itu, di awal tahun yang masuk dalam musim penghujan dikhawatirkan terjadi cuaca ekstrem yang membahayakan para pendaki.
“Penutupan ini juga memberikan kesempatan pemulihan vegetasi. Karena setelah penutupan jalur, relawan, pecinta alam dan petugas BBTN BTS akan melakukan pembersihan di kawasan tersebut. Kita bersihkan sampah yang berserakan di sepanjang jalur, yang sebagian besar adalah sampah plastik dan bekas bungkus makanan,”papar Ayu Dewi, Kamis (1/1).
Selain itu, katanya, penutupan juga dilakukan untuk memperbaiki jalur dan papan petunjuk pendakian. Apalagi, sepanjang jalur pendakian rawan pohon tumbang dan tanah longsor yang membahayakan pendaki. Ada sebanyak 4 titik rawan pohon tumbang di jalur pendakian.
Petugas mengingatkan agar para pendaki Semeru tetap waspada dan hati-hati. Karena sejumlah titik jalur pendaikian rawan tanah longsor dan pohon tumbang. Potensi bencana terjadi mulai awal musim hujan. Para pendaki diminta tak memaksa mendaki ke puncak atau kawah Jonggring Saloka. Alasannya, aktivitas vulkanik Gunung Semeru yang meningkat akan berbahaya bagi pendaki.
Diketahui, banyak para pendaki Gunung Semeru yang berniat memperingati pergantian tahun di gunung tertinggi di Jawa. Namun, pendaki dibatasi maksimal 1.000 orang per hari.  “Pendakian dibatasi maksimal sampai Kali Mati. Dilarang ke puncak,” tambah Ayu Dewi.
Meskipun pergantian tahun telah dilalui, namun BBTN BTS tetap melakukan langkah antisipasi. Hal ini untuk mencegah adanya para pendaki susulan yang akan mendaki pasca pergantian tahun.  Untuk itu penutupan jalur pendakian terus dilakukan di kawasan wisata pegunungan, baik itu Kabupaten Malang, Lumajang, maupun Kota Batu. [nas]

Tags: