Ingin Cerdas, Datang dan Lihat Pagelaran Kresnayana di Candi Penataran Blitar

Sinarto

Pemprov, Bhirawa
Setelah sukses dilaunching pada November 2019, kini Pagelaran Kresnayana kembali dilaksanakan di Amphiteater Penataran, Kecamatan, Nglegok, Sabtu (14/3) besok. Kegiatan ini diinisasi Disbudpar Jatim dengan Pemerintah Kabupaten Blitar.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto, Kamis (12/3).
Terselenggaranya Pagelaran Kresnayana ini sebagai upaya membangun kepariwisataan di Jatim untuk lebih maju dan lebih baik ke depannya. Jika ingin berwisata dan menjadi cerdas, maka tonton Pagelaran Kresnayana.
Sinarto juga menjelaskan, di Jatim ini selain alamnya yang hebat juga membutuhkan tambahan atraksi kultur/kebudayaan (kesenian). Kresnayana, lanjut Sinarto, merupakan salah satu relief yang ada di Candi Penataran. Relief itu bisa ditonton sebagai benda artefak yang ada di dalam candi.
“Kini kita kreasikan dengan pertunjukan inovasi, yang melebihi dari daya tarik sekedar relief. Selain menonton relief dan pemandangan alamnya dari pagi hingga sore, kemudian malamnya wisatawan bisa nonton pertunjukan dramatari/jenis wayang orang, tema cerita Kresnayana,” paparnya.
Adanya pemandangan alam, relief, hingga pertunjukan, maka wisatawan akan mendapatkan pengalaman tentang cerita Kresna, yang banyak mengekspos tentang kepemimpinan yang memiliki delapan inspirasi dalam kehidupan ini.
“Nantinya wisatawan akan lebih lama tinggal dan berkunjung di Jatim. Hotel menjadi laku dengan long stay yang lebih terdongkrak lagi, kemudian perbelanjaannya juga akan meningkat,” katanya.
Selain itu, tegas Sinarto, mengkreasi pertunjukan itulah merupakan cara Disbudpar Jatim dalam mengembangkan kepariwisataan dengan pendekatan kebudayaan sebagai atraksi kepariwisataan, dan juga membentuk daerah yang mempunyai kekuatan kebudayaan juga.
Sebelum digelar pertunjukan, Disbudpar Jatim juga telah memberikan bimbingan untuk membuat naskah pertunjukan, lalu dilatih dengan workshop, membuat musik iringan gending yang memiliki karakter wayang atau karakter seni pertunjukan, berorientasi pada karakteristik kresnayana yang dimunculkan. Hingga dilanjutkan dengan para kreator kerajinan mencoba mengambil sisi artistik dari candi penataran di Blitar.
Diharapkan, adanya kerjasama antara Disbudpar Jatim dengan Pemkab Blitar maka kedepannya pertunjukan ini bisa berjalan dengan sendirinya. ”Kedepan, akan lebih luas keterlibatan Perguruan Tinggi (PT) atau sanggar tidak hanya di Blitar atau Indonesia. Ini diharapkan bisa mendongkrak jumlah wisatawan tak hanya domestik tetapi juga luar negeri,” ujarnya.
Sinarto berharap, kegiatan kepariwisataan ini harus konsisten. ”Jika, tahun ini bisa tiga kali pertunjukannya, mungkin nantinya dikembangkan lagi di tahun mendatang semoga bisa menjadi tiap bulan ada. Dipertaruhkan sebagai daya tarik kepariwisataan, hingga manajemen harus bagus,” tandasnya. [rac]

Tags: