Ingin Jadikan Karapan Sapi Festiwal Perekonomian

Dr H IG NG Indra S Ranuh, SH, CN MSi

Dr H IG NG Indra S Ranuh, SH, CN MSi
Bertahun-tahun bertugas di Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) provinsi Jawa Timur membuat pejabat satu ini memiliki penciuman tajam akan potensi ekonomi daerah. Begitu dilantik menjadi Kepala Badan Perwakilan Wilayah VI Provinsi di Pamekasan (Baperwil Pamekasan) Maret 2017 lalu, Indra demikian panggilan akrab pejabat bernama lengkap Dr H IG NG Indra S Ranuh, SH, CN MSi langsung mengotak-atik potensi ekonomi di wilayah Madura.
“Harus diakui Madura ini merupakan wilayah perkembangan ekonominya belum secepat daerah lain. Maka salah satu upaya yang harus dilakukan adalah menggarap potensi ekonominya,” jelas pejabat berdarah Bali – Pamekasan ini. Menurut Doktor Hukum lulusan Universitas Airlangga ini, sebagai daerah yang terbelakang, sesunguhnya Madura banyak memiliki potensi daerah yang bisa dikembangkan sebagai sumber pendapatan ekonomi.
“Ada potensi wisata religius, kerajinan maupun wisata bahari yang memikat. Semua potensi itu tidak mungkin kalau hanya dipikirkan secara sektoral,” tutur Indra lagi. Maka salah satu upaya yang dilakukan adalah menggandeng semua kepala daerah di Madura (Bangkalan, Sumenep, Sampang dan Pamekasan ) untuk bersatu, melepaskan ego wilayah untuk bersama-sama mengembangkan potensi daerah.
Salah satu ajang yang menurut Indra layak dikembangkan sisi ekonominya adalah festival karapan sapi.
“Acara ini sudah merupakan agenda tahunan. Namun aspek ekonominya belum digarap secara baik,” kata Indra. Untuk itu, dalam ajang acara yang puncaknya akan dilangsungkan pada bulan Oktober 2017 mendatang, pihaknya ingin menjadikan Karapan Sapi bukan semata festival budaya saja, tetapi juga menjadi ajang UMKM-UMKM di Madura menggeliat.
“Saya akan siapkan stan gratis untuk UMKM di Madura. Harapannya ada even yang bisa menjadi momentum bagi masyarakat luas mengenal potensi ekonomi Madura,” jelasnya. Apalagi, selama ini ajang Karapan Sapi sudah menjadi ajang dunia yang banyak mendatangkan wisatawan asing ke Madura. Rencananya, lanjut Indra, pihaknya akan mengundang UMKM UMKM terbaik dari luar Madura untuk menumbuhkan kompetisi usaha di sini.
“Masyarakat Madura perlu dipacu rasa kreativitasnya. Untuk itu perlu dihadirkan kompetitor, agar UMKM diĀ  sini bisa belajar banyak dengan UMKM lain yang sudah mapan misalnya dalam hal desainnya,” jelas Indra.
Di luar keinginan untuk memberdayakan ekonomi masyarakat, Indra juga memikirkan bagaimana masyarakat Madura juga bisa mendapatkan akses layanan publik yang memadai.
“Masih ada beberapa pulau yang belum terjamah listrik. Logikanya, kalau listrik tidak ada tentu perekonomianĀ  juga tidak bisa bergairah,” tambah Indra lagi. Bukan itu saja, disaat orang rebut soal garam, mestinya orang melirik ke pulau Madura.
“Madura itu produsen garam. Hanya kualitasnya yang belum baik. Ini kan perlu sentuhan dan perhatian agar kualitas garam di Madura menjadi lebih baik sehingga tidak perlu repot-repot untuk impor garam,” kata suami dari Ani Retnowatie, SH CN ini serius. [why]

Tags: