Bahrul Amiq
Bahrul Amiq
Sejak bertugas di Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Sidoarjo tepatnya empat tahun lalu, membuat orang nomor satu di OPD ini yakni, Bahrul Amiq SSos MM ingin mengubah konsep yang dianggapnya kurang tepat selama ini. Yakni ingin mengubah konsep supaya masalah sampah tidak semuanya menjadi tanggung jawab pemerintah.
“Masyarakat tidak lagi harus menjadi obyek, tapi juga harus mulai jadi subyek,” kata Amiq, disela-sela menerima ucapan selamat ulang tahun ke-47 dari para anak buahnya, di Kantor DLHK Sidoarjo, Senin (11/12) lalu.
Menurut Amig, karena kalau hanya mengandalkan peran dari pemerintah saja, maka akan ada sejumlah keterbatasannya. Baik anggaran, sarana, personil dan sebagainya. Namun kalau masyarakat ikut berperan, maka akan bisa meringakan tanggung jawab Pemerintah yang jelas-jelas punya keterbatasan.
Dengan peran sebagai subyek tidak lagi obyek, masyarakat menurut ayah tiga anak ini, bisa membuat kompos dari sampah-sampah yang dihasilkan. Sehingga bisa sedikit meringankan tugas dan beban dari petugas yang mengambili produksi sampah masyarakat.
Dengan membuat kompos, maka produksi sampah masyarakat, tidak lagi dikirim ke TPA sampah, yang berada di Desa Kupang wilayah Kec Jabon itu. Apalagi saat ini, informasinya, ketinggian sampah di TPA disana sudah mencapai 20 meteran. “Bisa saja dalam 10 tahun kedepan, TPA sampah disana akan ditutup, karena sudah overload,” kata alumni SMAN 1 Sidoarjo tersebut.
Amiq mengatakan, peran dari masyarakat itu tidak hanya soal sampah saja. Tapi juga berperan untuk membuat bersih lingkungan lainnya. Misal membuat bersih lingkungan udara, air dan tanah. Diakui, mengajak peran serta masyarakat tidak bisa mudah dan tidak bisa seketika. Tapi butuh waktu.
Maka itu, dalam setiap kesempatan, peran serta masyarakat dalam ikut menjaga kebersihan lingkungan selalu disentil. “Harus selalu kita tekankan, dalam setiap kesempatan, bahwa kebersihan lingkungan yang sehat itu harus menjadi kebutuhan,” tegas Alumnus STPDN tersebut. [kus]
