Inginkan Pawai Muharam Jadi Agenda Tahunan

Masyarakat antusias mengikuti pawai Muharam yang baru pertama kali digelar oleh Pemkot Malang.

Masyarakat antusias mengikuti pawai Muharam yang baru pertama kali digelar oleh Pemkot Malang.

Kota Malang, Bhirawa
Pawai Muharam yang digelar di Kota Malang, untuk pertama kalinya, benar-benar diluar perkiraan panitia. Pasalnya, antusias masyarakat sangat besar, semua elemen masyarakat ambil bagian pada kegiatan ini.
Wali Kota Malang, Muhammad Anton mengaku sangat bangga dengan digelarnya acara pawai Muharam yang pertama kalinya ini. Bahkan pihaknya meminta agar even ini menjadi agenda tahunan di Kota Malang.
“Ini sangat luar biasa animo masyarakat sangat tinggi, semua elemen ikut memeriahkan acara ini, kami minta untuk menjadi agenda tahunan,”ujar Wali Kota Malang yang kerap disapa Abah Anton itu.
Pawai Muharam lanjut Abah Anton, menjadi momentum untuk memperkuat persatuan dan kesatuan  masyarakat Kota Malang, semua unsur bersatu padu untuk membangun kota Malang.
“Semua tokoh dari NU, Muhammadiyah bersatu padu mendukung kemajuan Kota Malang, ini menjadi kekuatan tersendiri bagi Pemkot Malang untuk membangun Kota Malang yang bermartabat,”tambahnya.
Pihaknya menambahkan, gebyar Muharam ini menjadi contoh kerukunan bagi kaum muslim di Indonesia, karena ini satu-satunya kegiaatan peringatan hari santri dan peringatan Muharam. Melalui kegiatan ini, pihaknya ingin melalui momen ini, mengarahkan generasi muda makin dekat degan agama sehingga tidak terpengaruh dengan narkoba.
“Dengan kegiatan ini, maka generasi muda memiliki kegiatan yang positif jauh dari pengaruh negatif, termasuk narkoba dan sejenisnya,”imbuh Abah Anton. Momentum peringatan Muharom juga menjadi ajang silatturrahmi bagi tokoh-tokoh organisasi Islam, dari NU terlihat KH Marzuki Mustamar, Ketua MUI Baidowi Muslih, Ketua Farum. Komunikasi Umat Beragama KH. Taufik Kusumah, Pengurus Muhammadiyah Ahmad Baroni, dan sejumlah ulama lainya. Saking banyaknya, peserta saat pesertaa pertama memasuki finis, di depan Masjid Jami’ peserta terakhir belum berangkat dari Balaikota Malang. Karena itu, tidak semua peserta bisa melewati rute yang telah ditentukan,beberapa diantara mereka harus dilewatkaan jalur pintas menuju Masji Jami’.
Sayangnya peserta yang sudah menyiapkan atraksi didepan Walikota, dan para pimpinan organisasi Islam tidak bisa menampilkan atraksinya, karena waktunya memang terbatas.
Mereka hanya diperbolehkan melambaikan tangan kepada Walikota dan para undangan. Meski begitu ada juga mereka yang memaksa untuk berjabat tangan dengan para tokoh Nu dan Muhammadiyah.
Yang menarik lagi, banyaknya peserta pawai sampai Wakil Walikota Malang Sutiaji, terjun langsung ikut mengatur keberangkatan para peserta.
“Barisnya yang teratur, tolong pendampingnya ikut mengarahkan jumlah peserta sangat banyak, ayo yang rapi,”ujaar Sutiaji.
Star yang dimulai sejak pukul 07 00,WIB baru berakhir pada pukul 09 30 WIB,  seluruh tokoh yaang hadir mengikuti penutupan kegiatanm di depan Masjid Jami’.  [mut]

Tags: