Ini Pesan Terakhir Bupati Saat Hari Jadi Sumenep

Upacara Hari Jadi Sumenep ke 751 di halaman Kantor Bupati

Sumenep, Bhirawa
Bertepatan dengan tanggal 31 Oktober 2020, Kabupaten Sumenep sudah berumur 751 tahu. Pada hari jadi tahun 2020 ini, tidak ada kegiatan besar dan meriah seperti yang pernah digelar Pemkab di tahun-tahun sebelumnya. Mengingat, momentum hari jadi tahun ini merupakan masa pandemi Covid-19 dimana tidak boleh ada kegiatan yang menghadirkan orang banyak guna menghindari penyebaran virua Corona.

Perayaan hari jadi Kota Keris tahun 2020 ini, Pemkab setempat hanya menggelar upacara terbatas di halaman Kantor Bupati, jalan dr. Cipto dan diikuti oleh pejabat secara virtual di masing-masing kantor Organisasi Perangkat Daerah (OPD).

Pada momen upacara hari jadi ke 752, Bupati Sumenep, A. Busyro Karim menyampaikan beberapa pesan terhadap masyarakat Sumenep, termasuk para pejabat Pemkab. Mengingat, tahun ini merupakan tahun terakhir masa jabatannya sebagai Bupati. Ada beberapa pesan yang disampaikan di hadapan peserta ucapara, di antaranya para generasi muda tetap mempertahankan bahasa Madura sebagai salah satu ciri khas. “Bahasa Madura ini jangan sampai terkikis oleh perkembangan zaman. Sebab, bahasa Madura ini merupakan salah satu ciri khas yang membedakan dengan masyarakat luar Madura,” kata Bupati Sumenep, A. Busyro Karim.

Selama menjabat Bupati dua periode, Bupati menilai, etos kerja masyarakat sangat tinggi. Peningkatan pembangunan di Kabupaten yang memiliki 126 Pulau ini disebabkan dari etos kerja masyarakat yang sangat tinggi itu melahirkan support masyarakat terhadap pemerintah sangat baik. Tanpa ada dukungan dari masyarakat, pemerintah tidak bisa berbuat banyak dalam rangka peningkatan pembangunan, baik di bidang ekonomi, sosial, budaya dan yang lainnya. “Kami sangat mengapresiasi etos kerja masyarakat Sumenep. Semoga, ke depan akan terus ada kesinambungan kinerja antara pemerintah dengan masyarakat sehingga terwujudlah cita-cita bangsa secara utuh,” harapnya.

Selain itu, Bupati juga menyatakan, meski pada momen hari jadi saat ini bertepatan dengan bencana internasional yakni Pandemi Cobid-19, tapi upacara yang digelar tidak akan mengurangi makna dari rasa syukur, dimana Kabupaten Sumenep bisa sampai berumur 751 tahun dengan program pemerintah yang relatif sesuai dengan kondisi masyarakat lokal. “Semangat perjuangan Arya Wiraja yang merupakan raja pertama Sumenep harus menjadi roh seluruh elemen. Termasuk melawan virus Corona ini,” jelasnya.

Dalam sejarah babat Sumenep, lanjutnya, Arya Wiraja dilatik sebagai Adipati pertama Sumenep pada tanggal 31 Oktober 1269. Arya Wiraja secara umum dikenal sebagai seorang pakar dalam ilmu penasehat atau pengatur strategi, analisanya cukup tajam dan terarah sehingga banyak yang mengira Arya Wiraja adalah seorang dukun. “Mari kita jadikan semangat Arya Wiraraja sebagai teladan untuk membangun Sumenep ke depan. Jaga kekompakan dan pupuk rasa toleransi antar kelompok,” tegasnya.

Ia menambahkan, dilihat dari kacamata keamanan, masyarakat Sumenep tidak mudah terpengaruh dan jika ada persoalan cepat teratasi. Salah satunya, pada momen politik seperti Pilkada, banyak kelompok yang beda pilihan, namun pasca Pilkada, perbedaan itu dapat menyatu kembali lantaran kesadaran masyarakat sudah tinggi. “Tahun ini Sumenep akan menggelar Pilkada, perbedaan di masyarakat itu ada, tapi kami yakin perbedaan itu akan melahirkan pemimpin yang mampu membawa Sumenep ke arah yang lebih baik,” tukasnya. [sul]

Tags: