INKA Raup Kontrak Kerja Rp 1,7 Triliun

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

Madiun, Bhirawa
Manajemen PT Industri Kereta Api (Persero) di Kota Madiun menargetkan jumlah pesanan atau nilai kontrak kerja selama 2016 mencapai Rp 1,7 triliun.
Senior Manager Secretary, Public Relations, dan CSR PT INKA (Persero) Cholik Mochamad Zam Zam mengatakan hingga September 2016, target nilai kontrak yang mencapai Rp 1,7 triliun tersebut telah mencapai Rp 1,5 triliun.
“Kami optimistis bisa memenuhi target tersebut. Jika ditambahkan dengan kontrak atau pesanan 250 kereta penumpang dari Bangladesh yang saat ini sedang proses tender, maka target kami tahun ini sudah terlampaui,” ujar Cholik kepada wartawan, Kamis (22/9).
Menurut dia, target nilai kontrak tersebut meningkat dari tahun lalu yang mencapai Rp 1,2 triliun. Dari nilai kontrak sebesar Rp 1,2 triliun pada 2015, laba yang diperoleh INKA diperkirakan mencapai lebih dari Rp 27 miliar.
Adapun pesanan atau kontrak tersebut berasal dari berbagai pihak, baik instansi negeri, swasta, maupun pemesan luar negeri. Pemesanan terbesar diperoleh dari Kementerian Perhubungan, yakni mencapai 75-80 persen dari seluruh order yang ada. Sedangkan sisanya, meliputi pasar ekspor dan swasta.
Secara keseluruhan, kontrak kerja yang digarap PT INKA tahun ini antara lain kereta ekonomi dan eksekutif dengan konsep baru pesanan dari PT Kereta Api Indonesia (Persero), lokomotif, dan kereta lainnya dari Kementerian Perhubungan.
“Sedangkan untuk pasar ekspor, di antaranya INKA menggarap kereta penumpang pesanan Bangladesh sebanyak 150 unit dengan nilai kontrak mencapai hampir Rp 900 miliar yang pengerjaannya dilakukan secara multi years,” katanya.
Pihaknya optimistis bisa memenuhi target kontrak pejualan yang ditetapkan pada tahun ini maupun di masa mendatang. Hal itu menyusul teknologi INKA yang telah diakui oleh luar negeri, terlebih di pasar perkeretaapian tingkat ASEAN dan Asia Selatan.
Ia menambahkan, saat ini INKA juga sedang membidik pasar baru di Srilanka dengan mengikuti tender Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE) senilai 70 juta dollar Amerika.
Adapun sejumlah pasar ekspor lain yang telah menggunakan teknologi INKA di antaranya negara Bangladesh, Singapura, Malaysia, Thailand dan Australia. [dar]

Tags: