INOVASI-LP Ma’arif NU Jalin Kerjasama Pendidikan Dasar

Suasana peresmian kerjasama ditandai pemukulan rebana secara bersama-sama.

Sidoarjo, Bhirawa
Program Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia (INOVASI) telah meresmikan kerjasama dalam bidang pendidikan dasar dengan Lembaga Pendidikan Ma’arif Nahdatul Ulama (LP NU). Sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dasar terutama dalam bidang literasi.
Kerjasama ini telah melaksanakan program rintisan peningkatan kemampuan literasi kelas awal di 30 Madrasah Ibtidaiyah di Jawa Timur. Tepatnya di Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Pasuruan. Bekerja langsung dengan guru, siswa, kepala sekolah dan komite sekolah.
Program rintisan tersebut berupaya untuk mengatasi tantangan pembelajaran, termasuk tentang pemahaman guru terkait literasi dan pembelajaran kelas awal. Mulai dari keterampilan guru mengelola kelas, variasi penggunaan media, serta terkait peningkatan hasil belajar literasi siswa.
Direktur Program INOVASI Mark Heyward mengungkapkan, Program INOVASI memberikan kesempatan bermitra kepada LP Ma’arif NU sebagai upaya ikut berperan dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah LP Ma’arif NU. “INOVASI bertujuan untuk menemukan berbagai praktik baik atau cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa Indonesia. Dan kemitraan ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami untuk mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan Islam dibawah naungan organisasi LP Ma’arif NU,” terangnya, pada(25/5).
Michelle Lowe , Counsellor for Governance and Human Development dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, menyambut positif kerjasama ini.
“Melalui kemitraan antara INOVASI dan LP Ma’arif NU, menciptakan program rintisan baru dalam rangka meningkatkan hasil literasi kelas awal di 30 madrasah di 3 kabupaten yakni Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Sumenep, dan Kabupaten Pasuruan,” ungkapnya.
Ketua LP Ma’arif NU Pusat KH Zainal Arifin Junaidi mengungkapkan siap bekerjasama dengan INOVASI melalui kemitraan dengan madrasah-madrasah di Jawa Timur.
“Apalagi untuk meningkatkan kualitas sekolah, yang nantinya akan dikembangkan di madrasah-madrasah lainnya di bawah organisasi LP Ma’arif di Indonesia,” katanya.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Totok Suprayitno menjelaskan, sekolah yang ingin berkembang tidak perlu lagi terjebak dalam standar-standar mutu yang telah ditetapkan.
“Sekolah dan guru yang mau maju, kuncinya harus berani berinovasi dan learning outcome yang bagus, berani out of the box dan berani berubah. Abaikan dulu fasilitas yang kurang memadai. Yang penting punya motivasi untuk lebih baik,” ungkap Totok.
Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Jakarta, Suyitno juga sangat mendukung.
“Saya menyetujui opsi penggabungan modul literasi, numerasi dan inklusi kedalam Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) guru madrasah, salah satunya melalui kerjasama INOVASI dengan LP Ma’arif,” katanya. [ach]

Tags: