Inovasi Pendidikan SMPN 1 Sedati dan SMPN 1 Krian

Guru dari SMPN 1 Sedati dan SMPN 1 Krian, diundang Bagian Organisasi Kab Sidoarjo, untuk mendapat pengarahan dalam presentasi budaya kerja tahun 2019 Prov Jatim. [alikus]

Ikut Gelar Budaya Kerja Jatim 2019
Sidoarjo, Bhirawa
Dua budaya kerja di lingkungan dunia pendidikan di Kab Sidoarjo masuk dalam penilaian kelompok lima besar, dalam gelar kelompok budaya kerja (KBK) Prov Jatim 2019 ini. Masing – masing dari SMPN 1 Sedati dan SMPN 1 Krian.
Dari SMPN 1 Sedati, mempunyai inovasi pendidikan yang diberi nama SIKAPITAL. Kepajangan dari Sistim Aplikasi Berbasis Digital. Sistim ini merupakan penilaian guru mata pelajaran (Mapel) pada anak didik akan sikap dan perilakunya saat berada di sekolah. Tentu saja, penilaiannya secara digital lewat HP android yang dishare pada orang tua siswa masing-masing.
“Guru bisa memberikan laporan akan perkembangan siswa pada orang tua secara digital. Ibaratnya inovasi ini polisi bagi anak saat di sekolahan,” kata Kepala Bagian Organisasi Kab Sidoarjo, Drs Ahadi Yusuf, belum lama ini.
Menurut Yusuf, inovasi pendidikan ini bisa mendongkrak sikap perilaku siswa agar bisa belajar lebih baik lagi. Inovasi ini masih diterapkan pada siswa kelas 8. Sementara dari SMPN 1 Krian menciptakan inovasi pendidikan yang diberi nama KEJARO. Kepanjangan dari kelompok belajar online.
Inovasi ini termasuk bentuk konsultasi dari siswa pada guru mata pelajaran. Lewat pola konsultasi gratis ini berhasil mengurangi kegiatan remidi mata pelajaran dari siswa. ”Informasinya guru Mapel di SMPN 1 Krian sudah jarang melakukan kegiatan remidi atau tes ulangan dari para siswa disana,” kata Yusuf.
“Dalam penilaian budaya kerja Jatim 2019 itu penilaian gelar budaya kerja Jatim itu akan dilangsungkan pada 20 Oktober nanti di Kota Batu. Tim juri akan menetapkan hasil akhir total sebanyak 60 budaya kerja yang diambil. Dengan tiga kategori, meliputi medis, non medis dan administrasi,” jelas Yusuf.
Dua budaya kerja dari Kab Sidoarjo itu mampu bertahan sampai saat ini, kata Yusup, awalnya harus bersaing dengan total 102 peserta budaya kerja yang ikut. Pada tahun 2018 lalu, budaya kerja dari SMPN 4 Sidoarjo yang diberi nama Calisne, kepanjangan dari baca tulis online, mampu meraih prestasi juara 2. Masih ada waktu bagi dua SMPN itu untuk mempersiapkan diri untuk presentasi dihadapan para juri. Maka itu mereka diharapkan mengatur strateginya.
“Saya minta nanti semuanya all out dalam presentasinya. Sehingga semoga kita nanti bisa sukses,” ujarnya, yang belum lama ini telah mengundang dua SMPN itu, untuk diberikan sejumlah petunjuk dalam menghadapi persaingan dalam kegiatan gelar budaya Jatim 2019 itu. [kus]

Tags: