INOVASI Tingkatkan Mutu Sekolah 4 Kabupaten di Jatim

Totok Suprayitno pukul gong sebagai tanda diluncurkannya kerjasama.

Sidoarjo, Bhirawa
Dalam meningkatkan kualitas dasar, utamanya bidang Literasi, sebanyak 14 sekolah dari 4 kabupaten, Sidoarjo, Ngawi, Trenggalek dan Jember telah bekerjasama dengan INOVASI (Inovasi untuk Anak Sekolah Indonesia). Sebuah program peningkatan mutu di sekolah.
Peluncuran kerjasamanya dilakukan langsung oleh Kepala Balitbang Kemendikbud RI Totok Supriyanto, dengan didampingi Direktur Program INOVASI Mark Heywark dan Kirsten Bishop, Minister Counselor dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta serta Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu’thi dan Arbaiyah Yusuf selaku Ketua Majelis Dikdasmen PWM Jatim, (3/5) di Hotel Bumi Hyatt Surabaya.
Direktur Program INOVASI Mark Heyward mengungkapkan, program ini memberikan kesempatan bermitra kepada Muhammadiyah sebagai upaya ikut berperan dalam peningkatan mutu pembelajaran di sekolah-sekolah Muhammadiyah.
“Tujuannya untuk menemukan berbagai praktik, baik atau cara untuk meningkatkan hasil pembelajaran siswa Indonesia. Kemitraan ini adalah kesempatan luar biasa bagi kami untuk mendukung upaya peningkatan mutu pendidikan Islam dibawah naungan organisasi Muhammadiyah,” katanya.
Bentuk kerjasamanya langsung dengan guru, siswa, kepala sekolah dan komite sekolah. Program rintisan ini berupaya untuk mengatasi tantangan pembelajaran-termasuk tentang pemahaman guru terkait literasi dan pembelajaran kelas awal. Misal, keterampilan guru mengelola kelas, variasi penggunaan media, serta terkait peningkatan hasil belajar literasi siswa,” jelas Mark.
Sementara, Arbaiyah Yusuf juga mengatakan, membentuk sekolah unggul menjadi ranah perhatian Muhammadiyah yang mengorientasikan 100% sekolah-sekolah Muhammadiyah haruslah unggul.
“Salah satu cara agar percepatan sekolah-sekolah Muhammadiyah menjadi sekolah unggulan, adalah bekerjasama dengan INOVASI, ” katanya.
Kirsten Bishop, Minister Counselor dari Kedutaan Besar Australia di Jakarta, menyambut positif kerjasama ini. “Kemitraan akan menciptakan program rintisan baru dalam rangka meningkatkan hasil literasi kelas awal di 14 sekolah yang bermitra,” katanya.
Sedangkan Totok Suprayitno, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kemendikbud Jakarta menjelaskan, sekolah yang ingin berkembang tidak perlu lagi terjebak dalam standar-standar mutu yang telah ditetapkan. “Sekolah dan guru yang mau maju, kuncinya harus berani berinovasi dan learning outcome yang bagus, berani out of the box dan berani berubah. Abaikan dulu fasilitas yang kurang memadai. Yang penting punya motivasi untuk lebih baik,” ungkap Totok. [ach]

Tags: