Insentif Pajak Mobil Listrik Hingga 90 Persen

Kenalkan mobil listrik di Jatim, Wagub Emil memastikan berbagai kelebihan dari mobil listrik tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga insentif pajak yang besar bagi pembelinya.

Nyetir Sendiri, Wagub Emil Kenalkan Produk Mobil Listrik Masuk Jatim
Pemprov, Bhirawa
Keuntungan berlipat bisa dirasakan pemilik kendaraan listrik di Jatim. Selain ramah lingkungan karena menggunakan bahan bakar non fosil, kendaraan listrik juga dipastikan lebih ringan pajak dan Bea Balin Nama (BBN) hingga 90 persen.
Hal itu disampaikan langsung Wakil Gubernur Jatim Emil Elestianto Dardak saat akan mencoba kehandalan mobil listrik produksi Hyundai dari Kantor Gubernur Jatim Jalan Pahlawan 110 Surabaya, Senin (26/1). Emil bersama PT PLN dan PT PJB berkeliling untuk memperkenalkan mobil listrik sudah tersedia di Jatim.
“Kami berharap bahwa mobil listrik ini akan dapat memperbaiki bauran listrik di Jatim. Karena sesungguhnya listrik menjadi cara untuk mengurangi konsumsi energi tak terbarukan atau energi fosil,” tutur Emil.
Emil mengungkapkan, selain ramah energi Pemprov juga memberikan insentif pajak kepada pembeli mobil listrik sesuai arahan Mendagri. Sehingga pajak dan bea balik nama jauh lebih rendah dari mobil biasa.
Berdasarkan data Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Jatim, insentif pajak dan BBN yang diberikan kepada mobil listrik mencapai 90 persen dari dasar pengenaan. Sehingga pajak hanya di pungut 10 % dari pajak yang seharusnya. Tarif pajak mobil listrik sendiri sebesar 1,5 persen dari dasar pengenaan. Sementara tarif BBN sebesar 10 persen dari dasar pengenaan.
Tidak hanya insentif pajak, bahkan rencananya akan ada skema diskon pengisian listrik di jam-jam yang PLN tidak sibuk. Malam hari misalnya. Sejauh ini di Jatim baru ada tiga stasiun pengisian mobil listrik. Di Surabaya, Kraksan, dan Banyuwangi. “Saya mau diajak melihat stasiun pengisian di PLN. Saya seumur-umur belum pernah bahkan melihat mobil listrik,” kata Emil.
Diakui Emil, Jatim sendiri memiliki potensi besar dalam pengembangan mobil maupun motor listrik. Sebb, Jatim memiliki banyak pembangkit. Bahkan tidak hanya mobil dan motor listrik, pemerintah juga sedang mendorong suplay chain industrinya agar juga tersedia di Jatim. “Untuk ke depan mungkin bisa dipertimbangkan penggunaannya di pemerintahan termasuk motor-motor listrik karya ITS,” pungkas Emil. [tam]

Tags: