Judul : Kreativitas Tanpa Batas
Penulis : Tim Kick Andy
Penerbit : Bentang Pustaka, Yogyakarta
Cetakan : Pertama, 2014
Tebal : x + 234 Halaman
Peresensi : Untung Wahyudi
Lulusan UIN Sunan Ampel, Surabaya
Sebagai salah satu acara talk show yang banyak diminati, Kick Andy kerap mendatangkan bintang tamu dari berbagai kalangan dan juga bidang, yang menginspirasi pemirsa. Kisah-kisah yang ditampilkan tidak hanya menginspirasi pemirsa yang hadir langsung di studio, tetapi juga semua orang Indonesia. Kisah-kisah penuh makna dan inspiratif itu dikemas sedemikian rupa, sehingga menjadi tayangan yang inspiratif dan edukatif.
Kreativitas Tanpa Batas adalah buku yang menghimpun berbagai kisah yang pernah ditayangkan Kick Andy Show tersebut. Kisah-kisah yang ditulis oleh Tim Kick Andy ini bisa dibaca dan diteladani, sehingga kelak akan banyak orang kreatif sebagaimana beberapa tokoh yang dikisahkan dalam buku ini.
Dalam bidang entrepreneur, Kick Andy Show yang dibawakan oleh Andy F. Noya itu pernah mendatangkan seorang pemuda berusia 20 tahun bernama Hamzah Izzulhaq, yang sukses dengan usaha Bimbingan Belajar (bimbel). Jiwa bisnis muncul dalam sosok Hamzah ketika dia masih di bangku sekolah. Untuk menambah uang jajan, dia pernah bekerja sebagai pengojek payung. Dari hasil mengojek payung itulah dia mengumpulkan uang untuk modal usaha lain seperti jualan pulsa, snack, buku pelajaran, dan lainnya.
Lalu, pada 2010, ketika Hamzah duduk di kelas 2 SMA, atas inisiatif sendiri ia mencoba mengikuti seminar bisnis. Ternyata yang mengadakan acara itu adalah owner bimbel Bintang Solusi Mandiri. Bimbel itu sudah terbilang punya nama, reputasinya bisa diandalkan. Bimbel itu sudah menghasilkan keuntungan, dikenal masyarakat, dan sudah ada pasarnya. Jika berminat, Hamzah bisa membelinya dengan harga Rp175 juta.
Dengan modal uang Rp75 juta milik orangtua yang rencananya akan digunakan untuk membeli mobil, akhirnya Hamzah membeli bimbel tersebut dengan cara menyicil. Kini, Hamzah sudah memiliki lima cabang bimbel Bintang Solusi Mandiri yang tersebar di Jakarta dan Bekasi. Jumlah murid di masing-masing tempat mulai 150 hingga 300 anak.
Sejak Agustus 2011, bisnisnya pun telah resmi berbadan hukum dengan nama CV Hamasa Indonesia. Kata hamasa berasal dari bahasa Arab yang artinya ‘semangat’ (halaman 93).
Sosok lain adalah laki-laki bernama Calvin Kizana yang membuat aplikasi laris untuk narsis bernama PicMix. Aplikasi ini sudah sangat familiar, terutama bagi orang yang sering berbagi foto di media sosial seperti Facebook, Twitter, atau Instagram. “Pic itu picture, Mix itu mixing. Jadi, keunggulan utamanya memang menggabungkan beberapa foto di dalam sebuah frame, atau bahasa kerennya photo college,” (halaman 3).
Meski keunggulan utamanya terletak pada frame, aplikasi itu juga memberi kemudahan penggunanya untuk mengedit foto, memberi filter, menambahkan gambar, dan berbagi ke media sosial. Diluncurkan pada Maret 2012, aplikasi itu langsung digunakan oleh satu juta pengguna hanya dalam waktu dua bulan, mengalahkan Instagram, Foursqure, dan Twitter. Sebagai informasi, Instagram butuh waktu tiga bulan, Foursqure satu tahun, dan Twitter dua tahun untuk memperoleh satu juta user.
Sosok Calvin memang menginspirasi. Bagi anak muda lain yang ingin mengikuti jejaknya, Calvin berpesan untuk tetap bermimpi setinggi langit dan jangan pernah menyerah. Kuncinya adalah fokus dalam meraih cita-cita, disertai dengan work hard dan work smart (halaman 7).
Beda lagi dengan pasangan suami-istri bernama Sarjoko dan Natalies Pujiani. Pasangan ini menginspirasi banyak orang dan turut diundang ke acara Kick Andy Show karena pengabdiannya membangun lembaga pendidikan di kawasan lokalisasi Silir, Solo. Lahir dan tumbuh besar di kawasan lokalisasi membuat pasangan ini kerap diejek teman-temannya ketika masih duduk di bangku sekolah.
Namun, kini mereka berdua mampu membuktikan bahwa dari kawasan lokalisasi pun mereka bisa melakukan kegiatan yang positif dan bermanfaat bagi orang banyak. Meski untuk itu mereka pernah mendapat banyak cemoohan.
Pada 2007 keduanya mendirikan Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ar-Ridho di kawasan tersebut. Kegiatan yang dilakukan oleh PKBM Ar-Ridho itu beragam, dari membuat kursus dan pelatihan untuk perempuan yang sebelumnya merupakan Pekerja Seks Komersial (PSK), sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), kelompok bermain anak, pendidikan keaksaraan, juga pendidikan kesadaran perempuan dan gender.
Sekarang, banyak perubahan yang terjadi di Silir. Banyak lembaga swasta maupun dinas pemerintah yang memberikan bantuan. Silir sudah bersih, tidak seperti anggapan negatif orang-orang di masa dulu (halaman 109).
Masih ada puluhan kisah inspiratif yang terangkum dalam buku 234 halaman ini. Kisah-kisah yang layak diteladani dan dimodel oleh siapa pun yang ingin menjadi kreatif dan menginspirasi banyak orang. Kisah-kisah dalam buku ini membuktikan bahwa siapa pun bisa menggali dan mengembangkan kreativitasnya, karena kreativitas itu tanpa batas. Siapa saja bisa menjadi kreatif dan sukses asalkan dibarengi dengan kerja keras dan kerja cerdas.
———————— *** —————————
