Instansi Swasta di Sidoarjo Diharap Bebas Narkoba

Peserta advokasi pencegahan Narkoba dari instansi swasta berdiskusi untuk memberi masukan pada BNNK Sidoarjo dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba. [alikusyanto/bhirawa]

Peserta advokasi pencegahan Narkoba dari instansi swasta berdiskusi untuk memberi masukan pada BNNK Sidoarjo dalam pencegahan penyalahgunaan Narkoba. [alikusyanto/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Indonesia saat ini telah masuk dalam kondisi darurat Narkoba. Menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) RI, jumlah pecandu sudah mencapai 4,5 juta orang. Sehingga Badan Narkotika Nasional (BNN) Kab Sidoarjo, memandang perlu melakukan advokasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) pada semua lembaga. Termasuk pada instansi swasta di Kota Delta ini.
Sejumlah instansi swasta yang dilibatkan dalam advokasi P4GN ini, diantaranya KONI, Formi, Ikatan Apoteker Indonesia (IAI), Apindo, Komisi Penanggulangan AIDS (KPA), Pusat Pelayanan Terpadu perempuan dan Anak (PPTPA), PDGI, PPNI, IDI, PAMMI, IPI, Karang Taruna Kab Sidoarjo, KADIN, Pengusaha Properti dan APINDO.
Menurut Kasi Pencegahan BNNK Sidoarjo, Muhklis, advokasi penyusunan kebijakan P4GN pada instansi swasta, akan terus dilakukan. Karena BNNK Sidoarjo ingin agar kesadaran hidup yang bebas dan sehat dari Narkoba, bisa sukses.  Sehingga bisa menuju Indonesia emas 2045.
”Kegiatan Advokasi ini penting, sebab Indonesia sudah masuk dalam kondisi darurat Narkoba, mari kita perangi peredaran Narkoba, katakan TIDAK untuk NARKOBA. Kita lindungi anak dan keluarga kita dari jahatnya Narkoba sebelum anda menyesal di kemudian hari,” kata Muhklis, baru-baru ini.
Merasa pentingnya pencegahan dari penyalahgunaan Narkoba, sejumlah peserta dari instansi swasta ini, sempat ada yang memberi masukan pada BNNK Sidoarjo dalam upayanya memberantas dan mencegah peredaran dan penyalahgunaan Narkoba di Sidoarjo.
Misalnya, yang disampaikan Tata Nura Arifi, aktivis dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (PPT PPA) Kab Sidoarjo. Ia minta agar BNNK Sidoarjo tak bosan-bosannya untuk terus menggalakkan pencegahan Narkoba pada semua kelompok komunitas di Kab Sidoarjo. Diantaranya, dengan melakukan tes urine. Menurut Tata, penyalahgunaan Narkoba itu bisa terjadi karena faktor lingkungan dan pengaruhnya sangat besar.
Masukkan lain juga sempat disampaikan peserta dari Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Cabang Sidoarjo. Mereka ingin, BNNK Sidoarjo mensosialisasi pada anggota apoteker di Kab Sidoarjo masalah P4GN ini. Untuk dapat mencegah peredaran dan penyalahgunaan Narkoba, menurut mereka, juga bisa dengan memasang banner pada depan semua apotek yang ada di Sidoarjo. Agar masyarakat Sidoarjo banyak yang tahu. [ali.adv]

Tags: