Investasi Perdagangan dan Perumahan Cukup Dominan

Salah satu ruko di Jl Wachid Hasyim di Kota Pasuruan, Rabu (8/7). Investasi pada bidang perdagangan dan perumahan-ruko masih mendominasi di triwulan pertama 2015 di Kota Pasuruan.

Salah satu ruko di Jl Wachid Hasyim di Kota Pasuruan, Rabu (8/7). Investasi pada bidang perdagangan dan perumahan-ruko masih mendominasi di triwulan pertama 2015 di Kota Pasuruan.

Pasuruan, Bhirawa
Bidang perdagangan dan perumahan-ruko masih mendominasi potensi investasi di Kota Pasuruan. Wilayah stategis menjadikan kota santri ini menjadi primadona berinvestasi.
Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Pasuruan, Mualif Arif menyampaikan Kota Pasuruan masih memiliki potensi yang cukup baik dalam berinvestasi. Dari triwulan pertama, investasi bidang perdagangan dan perumahan-ruko mendapatkan peringkat teratas dari pada bidang yang lainnya.
“Januari hingga Maret 2015 perijinan yang masuk di Kota Pasuruan didominasi bidang perdagangan dan perumahan-ruko. Pelayanan terpadu satu pintu (PTSP) menjadikan investor tidak lagi kesulitan untuk mendapatkan pelayanan. Jika di daerah lain PTSP dalam penyediaan surat izin usaha perdagangan (SIUP) masih membutuhkan waktu lama, tapi di Kota Pasuruan, pelayanan SIUP hanya membutuhkan waktu satu hingga tiga hari saja,” ujar Mualif Arif, Rabu (8/7).
Dari data Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Pasuruan pada triwulan pertama 2015, total nilai ivestasi dari 116 jumlah ijin yang dikeluarkan mencapai Rp81,324,369,000. Besaran nilai itu berasal dari 8 jenis usaha non PMA/PMDN.
“Terinci bidang berdagangan Rp23,978,675,000 dengan total 57 ijin usaha pada urutan teratas. Bidang perumahan-ruko total ijin usaha 28 buah senilai Rp26,624,200,000 diurutan kedua. Sedangkan bidang restoran-rumah makan-bar/cafe diurutan terakhir Rp600,000,000 dengan total 2 ijin usaha,” kata Mualif Arif.
Selain itu, hasil evaluasi Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) pada pembangunan JLU di Kota Pasuruan menjadikan fokus pengembangan para investor untuk berinvestasi.  “Khususnya pembangunan JLU di wilayah pesisir Kota Pasuruan masih menunggu RTRW-nya. Karena pembangunan JLU itu merupakan potensi investasi Kota Pasuruan dalam bidang industri maupun wisata,” jelas Mualif Arif.
Terkait soal target investasi dari tahun ke tahun, Mualif mengaku investasi di Kota Pasuruan terus mengalami peningkatan. “Pada tahun 2010 investasi yang masuk mencapai Rp77,291,673,445 dan naik Rp167,196,188,588 ditahun 2011. Selanjutnya Rp227,093,575,981 di tahun 2012 lalu naik lagi pada tahun 2013 yang mencapai 316,516,998,507 serta Rp386,744,945,597 di tahun 2014,” tandas Mualif Arif.
Pada tahun ini, Kota Pasuruan juga akan mendapatkan investasi lagi berupa pembangunan hotel dan rumah sakit swasta. Realisasinya di akhir tahun ini. “Ada investor akan menanamkan investasinya di Kota Pasuruan, yakni berupa pembangunan hotel dan rumah sakit swasta. Kemungkinan akhir tahun ini, semuanya akan dibangun di Jl Soekarno Hatta di Kecamatan Gadingrejo Kota Pasuruan,” pungkasnya. [hil]

Tags: