Investasi Rp18 Triliun Kembangkan KEK Singosari

Malang, Bhirawa
Jatim akan segera memiliki ikon baru berupa Kawasan Ekonomi Khusus (KEK). Sebuah peta konsep yang mengintegrasikan destinasi wisata, pengembangan teknologi digital dan aktifitas ekonomi kreatif. Tak tanggung-tanggung, proyek yang berpusat di Singosari, Malang itu diperkirakan bakal mampu menarik investasi sebesar Rp 18 triliun.
General Manager PT Inteligensia Grahatama Kriswidyat Praswanto menuturkan, perusahaannya merupakan salah satu di antara konsorsium perusahaa yang akan mengembangkan kawasan tersebut. Pada November lalu, kawasan tersebut telah disetujui sebagai KEK oleh Menko Perekonomian Darmin Nasution. Selanjutnya, pengembangan masih membutuhkan PP yang sedang dibahas oleh sekretariat dewan nasional KEK sebagai dasar hukum KEK Singosari.
“Progresnya sampai saat ini kita menunggu legalitas dari pemerintah pusat. Itu dasar hukumnya untuk mewujudkan perencanaan kami,” tutur Kriswidyat.
Sebagai KEK, kawasan ini akan mengintegrasikan tiga kegiatan utama di sektor pariwisata, ekonomi digital dan ekonomi kreatif di atas lahan total 201,3 hektar. Pengembangan dilakukan secara bertahap. Kriswidyat merinci, tahap pengembangan pertama dilakukan pada tahun pertama hingga ketiga dengan target luas lahan 44,8 hektar dan investasi sebesar Rp 920,8 miliar. Tahap pengembangan kedua, dilakukan pada tahun ketiga hingga kedelapan pada lahan 79,7 hektar dan nilai investasi sebesar Rp1,2 triliun. Sementara pada tahap ketiga pada tahun ke delapan dan ke 15 dilakukan pad lahan seluas 76,8 hektar dengn nilai investasi Rp 687,5 miliar.
“Persiapan dipantau ketat oleh kementerian. Itu persiapan saja, belum sampai ke pekerjaan fisik. Target kita pada 2021 sudah berdiri boutiqe hotel. Tapi sampai pada 2021 itu, tidak boleh vakum aktifitasnya,” ungkap Kriswidyat.
Secara keseluruhan, total investasi yang diprediksi akan masuk mencapai Rp 18 triliun. Menurut Kriswidyat, investasi itu akan dikucurkan baik oleh perusahaan modal dalam negeri maupun modal asing.
Kriswidyat menjelaskan, disebutnya KEK karena diharapkan dapat memberi impact ekonomi secara lokal, regional hingga tingkat provinsi. Pihamnya menjelaskan, target devisa yang berpotensi diraup selama 2019 – 2038 dapat mencapai USD 642 juta. Sementara dampak terhadap tenaga kerja langsung, diperkirakan mencapai 16 ribu orang yang dilibatkan secara langsung. “Ini yang menjadi karakteristik KEK. Kalau bukan KEK impactnya mungkin hanya sampai tataran lokal saja,” tutur dia.
Dari tiga sektor yang akan dikembangkan, Kriswidyat menjelaskan diversifikasi yang akan dikembangkan. Antara lain dalam bidang pariwisata akan mengembangkan culture and haritage. Karena Singosari merupakan pusat Kerajaan Singosari di abad ke XIII dan ini tidak dapat direplikasi. Karena itu, perlu dibangun mulai dari gambaran hingga filosofi semangatnya dideskripsikan melalui sentuhan teknologi. Di sisi lain, kesenian yang identik dengan ekonomi kreatif dapat menjadi salah satu daya tarik yang juga berpotensi dikembangkan.
“Sehingga parwisatanya dapat, digitalnya dapat dan ekonomi kreatif melalui pertunjukan juga dapat. Itu yang coba akan kita maksimalkan,” pungkas dia. [tam]

Tags: