Investor Mulai Buru Properti di Wilayah Kabupaten Sidoarjo Barat

Manajemen Podo Joyo Masyhur Group, Managing Director Shoji Land, Eddy Tjawinoto, Marketing Manager, Martin Riyadi, Pimpinan Proyek Shoji Land, Herry Djauhari saat pemaparan Proyek Shoji Land di Kawasan Sidoarjo barat.

Surabaya, Bhirawa
Perkembangan ekonomi khususunya di Sidoarjo barat semakin berkembang,seiring dengan dibangunnya proyek overpass Jalur Lingkar Barat (JLB), sehingga banyak para investor yang rami berburu properti di daerah itu.
Seperti halnya yang terjadi pada perumahan Shoji Land, saat acara pemilihan kavling NUP (Nomor Urut Pemesanan) beberapa waktu lalu membuat 218 unit perumahan tersebut ludes terjual hanya dalam waktu 3 jam saja.
“Sebelumnya, pada 22 November 2018 di Ballroom Shangrila ada product knowledge yang dihadiri oleh 1000 agen dari berbagai kantor agen. Kami sangat bersyukur, karena akhirnya dalam waktu singkat bisa sukses sold sejumlah 218 unit hanya dlm waktu 3 jam,” ungkap Marketing Manager, Martin Riyadi, Minggu (16/12) kemarin.
Martin menambahkan Shoji Land merupakan perumahan minimalis dua lantai berkonsep kental Jepang. Total rencana luas lahan dari Shoji Land mencapai 42 Ha dan saatnya baru dibuka tahap pertama seluas 12ha. “Letak lahan kami sangat dekat dengan overpass JLB,” pungkasnya.
Dengan tema nuansa Jepang yang mendinginkan hati dan menenangkan pikiran, Japanese living space diyakini sebagai konsep yang bisa membawa atmosfer yang mendinginkan hati dan menenangkan pikiran. “Karena bangsa Jepang memiliki gaya hidup sehat, bersih, umur panjang, budaya yang terorganisir, sistem yang efektif dan efisien, serta dikenal sebagai bangsa yang baik,” terangnya.
“Dalam membangun sebuah proyek, kami tidak hanya melihat lokasinya yang strategis, terjangkau dan memiliki ruang efisien. Tetapi kami juga memiliki tujuan agar kualitas hidup para penghuni perumahan menjadi lebih baik sekaligus nyaman. Salah satunya dengan konsep Japanese living space ini. Diharapkan budaya Jepang yang baik, bisa tertular pada penghuninya,” ujar Managing Director Shoji Land, Eddy Tjawinoto.
Shoji Land dibangun oleh Podo Joyo Masyhur (PJM) Group, pengembang properti ini telah bergerilya dan berhasil membangun proyek-proyek perumahan selama 35 tahun hingga mendapatkan predikat sebagai raja rumah sangat sederhana (RSS) di Jawa Timur.
“PJM Group telah terjamin kredibilitasnya, terbukti selama 35 tahun sukses membangun perumahan-perumahan di Surabaya, Malang dan kota-kota lainnya, seperti The OZ, Grand Harvest, Greenlake di Menganti, dan lain-lain,” pungkasnya.
Shoji Land sendiri merupakan perumahan pertama dan satu-satunya di Indonesia yang mengusung konsep Japanese Living Space. Produk ini sangat sesuai dengan millenials, simple dan tasteful menjadi daya tarik tersendiri bagi banyak millenials karena mencerminkan gaya hidup mereka yang modern. Shoji Land menyajikan harmonisasi antara dekorasi interior Jepang dengan gaya arsitektur yang clean, minimalis dan efisien.
Perumahan ini dilengkapi dengan berbagai fasilitas, diantaranya Japanese Grand Entrance Gate, Japanese Town Hall/Club House, Japanese Concept Commercial Area, Japanese Food Market, Onsen Pool, Thematic Pool dan Koi Pond. “Harganya pun sangat terjangkau, cuma 400 jutaan dengan cicilan mulai 2,5 jutaan per bulan,” jelas Eddy.
Menurut Eddy Shoji Land adalah masterpiece project terbaru dari Podo Joyo Masyhur (PJM) Group. Untuk itu, demi kelancaran proyek ini pihaknya juga menggandeng tiga agen properti terbaik, yakni GALAXY, Brighton dan Xavier marks.
Ditambah lagi dengan lokasi Shoji Land sangat dekat dengan kawasan Jalur Lingkar Barat (JLB), daerah ini berpotensi menjadi kawasan pusat ekonomi baru di Sidoarjo. Dengan demikian, perumahan Shoji Land memiliki nilai investasi tinggi di masa mendatang.
“Adanya JLB bisa menggeliatkan kawasan sekitarnya. Termasuk meningkatkan ekonomi-sosial masyarakat yang dilalui JLB. Pembangunan infrastuktur jalan tentu saja berdampak pada munculnya kawasan ekonomi dan perdagangan serta sosial di sekitarnya,” kata Eddy.
Proyek JLB merupakan salah satu program prioritas yang masuk dalam Rancangan Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sidoarjo. Saat ini, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sidoarjo, masih menunggu survey dari Kementerian Perhubungan, terkait rencana membangun Overpass untuk JLB.
Berdasar data dari Dinas PUPR Sidoarjo, secara prinsip Overpass sudah disetujui kementerian, tinggal dicek ke lapangan. Targetnya, Overpass dibangun mulai awal tahun 2019. [riq]

Tags: