IPM Jatim Alami Kemajuan, Sampang Masih Rendah

Kantor Pemkab Sampang

Pemprov, Bhirawa
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Jatim mengalami kemajuan selama periode 2011- 2017. Dari 66,06 (2011) meningkat menjadi 70,27 (2017) atau selama periode tersebut tumbuh 6,4 persen. Rata-rata pertumbuhan selama kurun waktu 2011-2017 sebesar 1,04 persen per tahun.
Kondisi ini menunjukkan upaya Pemprov Jatim meningkatkan pembangunan manusia cukup berhasil. Prestasi itu ditunjukkan dari meningkatkan predikat IPM Jatim pada tahun 2017 menjadi IPM berkategori “tinggi” untuk pertama kalinya. Sebelumnya, dari tahun 2010 hingga tahun 2016 Jatim masih berkategori “sedang”.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim, Teguh Pramono menyebutkan, IPM tertinggi tercatat di Kota Surabaya sebesar 81,07, yang sebelumnya berada di posisi kedua. Surabaya bersama Kota Malang dan Kota Madiun merupakan daerah dengan IPM berkategori “sangat tinggi”.
Sementara daerah dengan kategori IPM “tinggi” sebanyak 16 kabupaten/kota, sedangkan yang berkategori “sedang” sebanyak 18 kabupaten/kota. Sayangnya, Sampang kini satu satunya wilayah dengan IPM berkategori “rendah” atau mempunyai IPM sebesar 59,90.
“Walaupun demikian, Pemerintah Provinsi Jatim tetap perlu meningkatkan kinerja pembangunan manusianya, karena masih ada satu wilayah di Jatim (Sampang) yang berkategori IPM “rendah. Jika program pembangunan manusia disinergikan dengan baik, diperkirakan pada tahun mendatang Sampang akan masuk IPM berkategori “sedang”,” katanya.
Ia menjelaskanKota Surabaya tercatat mempunyai UHH (Umur Harapan Hidup) terbaik sebesar 73,88 tahun. Sarana dan prasarana kesehatan di Surabaya relatif lengkap, dan masyarakatnya dengan mudah memanfaatkan akses sarana dan prasarana kesehatan.
Di samping itu, kesadaran masyarakat Surabaya untuk berpola hidup sehat cukup tinggi, sehingga mendukung meningkatnya usia harapan hidup. UHH terendah masih tercatat di Bondowoso atau sebesar 66,04 tahun.
Walaupun demikan capaian UHH tahun 2017 mengalami peningkatan sebesar 0,15 tahun dari tahun sebelumnya. Kenaikan tersebut mengindikasikan bahwa pembangunan kesehatan di Bondowoso juga semakin membaik.
Kota Malang mempunyai HLS (Harapan Lama Sekolah) tertinggi sebesar 15,39 tahun, dan terendah tercatat di Sampang sebesat 11,38 tahun, sedangkan RLS (Rata-rata Lama Sekolah) tertinggi tercatat di Kota Madiun sebesar 11,10 tahun dan yang terendah masih dipegang Sampang dengan RLS sebesar 4,12 tahun.
Teguh juga menambahkan, pengeluaran per kapita yang disesuaikan tahun 2017 tertinggi tercatat di Surabaya atau sebesar Rp 16,7 juta, diikuti Kota Malang dan Kota Madiun masing-masing Rp 15,9 juta dan Rp 15,4 juta. Sementara, terendah tercatat di Sumenep atau sebesar Rp 8,3 juta. [rac]

Tags: