IPM Prov.Jawa Timur Masuk Kategori Sedang

Pemprov, Bhirawa
Secara umum, pembangunan manusia Jatim terus mengalami kemajuan selama periode 2010 hingga 2016. IPM (Indek Pembangunan Manusia) Jatim meningkat dari 65,36 pada tahun 2010 menjadi 69,74 pada tahun 2016 atau naik 6,71 persen. Kondisi ini membuat IPM Jatim masuk kategori sedang.
Selama periode tersebut, IPM Jatim rata-rata tumbuh sebesar 1,09 persen per tahun. Pada periode 2015-2016, IPM Jatim tumbuh 1,15 persen. Pertumbuhan pada periode 2015-2016 sedikit melambat dibandingkan dengan kenaikan pada periode 2014-2015 yang mampu tumbuh sebesar 1,19 persen.
“Pertumbuhan IPM pada periode 2015-2016 merupakan tercepat ketiga di antara provinsi-provinsi se Indonesia. Selama periode 2010 hingga 2016 IPM Jatim menunjukkan kemajuan yang besar, konsisten meningkat dengan kategori IPM “sedang”. Diperkirakan membutuhkan satu tahun lagi IPM Jatim menjadi kategori “tinggi” atau di atas 70,” kata Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Jatim , Teguh Pramono.
Dijelaskannya, pencapaian pembangunan manusia diukur dengan memperhatikan tiga aspek esensial yaitu umur panjang dan hidup sehat, pengetahuan, dan standar hidup layak. Untuk itulah maka peningkatan capaian IPM tidak terlepas dari peningkatan setiap komponennya.
“Dengan melihat capaian masing-masing komponen, diharapkan Pemerintah Daerah mendapatkan input untuk meningkatkan pembangunan manusia wilayahnya masing-masing,” katanya.
Dikatakan juga, jika dilihat lebih mendalam, meningkatnya pembangunan manusia di Jatim setiap tahunnya dikarenakan adanya kenaikan masing-masing komponen pembentuknya angka harapan hidup (AHH), harapan lama sekolah (HLS), rata-rata lama sekolah (RLS) dan pengeluaran per kapita yang disesuaikan.
Dalam kesempatan ini, ia juga mengungkapkan, IPM tertinggi tercatat di Kota Malang (80,46), diikuti Surabaya (80,38), dan Kota Madiun (80,01), sedangkan IPM terendah tercatat di Sampang (59,09).
Sebelumnya Kota Malang satu-satunya wilayah yang mempunyai IPM berkategori ‘sangat tinggi’, tetapi pada tahun 2016 yang berkategori ‘sangat tinggi’ bertambah yaitu Surabaya dan Kota Madiun. Nganjuk, Lamongan dan Jombang juga berubah dari daerah dengan IPM berkategori ‘sedang’ menjadi ‘tinggi’.
Hanya Sampang yang masih berkategori ‘rendah’. Diperkirakan 1 atau 2 tahun mendatang, IPM Sampang berubah menjadi kategori ‘sedang’.  “Justru percepatan Sampang kini terus digenjot untuk bisa mencapai kategori sedang,” katanya. [rac]

Tags: