Irjen Pol Anton Setiadji Jabat Kapolda Jatim

Irjen Pol Anton Setiadji

Irjen Pol Anton Setiadji

Polda Jatim, Bhirawa
Gerbong mutasi di lingkungan Polri kembali terjadi. Sebanyak 71 Perwira Tinggi Polri dimutasi jabatannya, termasuk Kapolda Jatim yang semula di jabat Irjen Pol Anas Yusuf digantikan oleh Irjen Pol Anton Setiadji.
Sementara Irjen Pol Anas Yusuf kini mendapat tugas baru menjadi Gubernur Akpol Lemdikpol. Sebagai Kapolda Jatim, Anton Setiadji sudah tidak asing bagi kepolisian di Jawa Timur. Dalam karirnya, Anton sempat menduduki sejumlah jabatan strategis di Jawa Timur, diantaranya adalah Kabag Lantas dan dua kali menjabat Kapolres di Jatim.
Mutasi Anton sebagai Kapolda Jatim berdasarkan TR (telegram rahasia) Kapolri bernomor ST/1847/IX/2015 tertanggal 3 Maret 2015, Anas Yusuf mendapat tugas baru menjadi Gubernur Akpol Lemdikpol. “TR sudah saya terima. Mutasi di tubuh Polri itu hal yang biasa,” jawab Irjen Pol Anas Yusuf, Jumat (4/9) lalu.
Menurut Anas, yang menggantikan dirinya menjadi Kapolda Jatim adalah temannya sendiri. “Mas Anton itu teman baik saya. Kami sering dinas bersama, yakni waktu sama-sama di Bali, jadi Kombes sama-sama, Lemhanas juga bareng, dan Sespati juga sama,” ungkap Anas Yusuf.
Anas yakin, kedepannya Anton dapat membawa Polda Jatim menjadi lebih baik. Sebab, pihaknya tidak main-main dalam mengemban tugas, terlebih tugas barunya menjadi Kapolda Jatim. “Saya yakin akan kemampuan beliau (Anton, red). Beliau juga pernah lama (bertugas) di Jawa Timur. Sejumlah pejabat dan anggota di sini (Polda Jatim) juga sudah banyak yang kenal,” lanjutnya.
Sejak menjabat tanggal 3 September 2014. Selama itu, banyak sekali prestasi yang ditorehkan Anas, mulai dari pengungkapan kasus-kasus besar hingga keberhasilan pengamanan kegiatan berskala nasional dan internasional yang dihelat di Jawa Timur. Setahun lebih menjabat, Anas juga sukses menjaga kondisi keamanan di Jawa Timur.
Dari sekian banyak keberhasilan itu, paling menonjol adalah pengungkapan perkara terorisme. Sejumlah terduga terorisme terbongkar selama Anas jadi Kapolda Jatim. Termasuk terduga teroris di Surabaya, Malang, Kediri, Tulungagung, Lamongan dan sebagainya. Ditanya tentang itu, Anas menanggapinya biasa saja.
“Terorisme merupakan perhatian serius dari segala macam pihak, bukan hanya Polda Jatim,” terangnya.
Kendati demikian, Anas mengakui masih ada sejumlah PR yang harus dituntaskan oleh penggantinya nanti. Sebab, ke depan nanti masyarakat Jatim dibawa kepada pesta demokrasi yakni Pilkada serentak. Apalagi Pemerintah menaruh harapan besar kepada Polri, dalam hal pengamanan pada saat penyelenggaraan Pemilu.
“Tugas berat ke depan ini adalah pengamanan Pilkada serentak. Ini satu-satunya negara di dunia yang menggelar Pilkada serentak,” paparnya.
Tentang kasus-kasus lain, Kapolda Anas menyebut sebagai hal yang biasa sebagai dinamika kehidupan. Di semua daerah, katanya, pasti ada kasus, tinggal bagaimana pemimpin atau leader-nya mengatasi dan menyelesaikan. Termasuk masalah internal di kepolisian Jawa Timur, menurutnya juga tidak ada masalah.
“Masalah kerawanan merupakan hal yang biasa terjadi di daerah. Dinamika ini tidak bisa kita hindari dan kita tolak. Tinggal bagaimana kita mengatasinya dengan baik,” pungkasnya. [bed]

Tags: