Israel dan Terorisme Negara

umar_sholahudinOleh:
Umar Sholahudin
Staf Pengajar Soiologi Hukum FH Universitas Muhammadiyah Surabaya

Memasuki hari ke 28, aksi dan invasi militer Israel semakin brutal dan membabi buta. Karena frustasi tidak mampu menjinakan perlawanan HAMAS (Harokah Almuqowwamah Al Islamiyyah). Sasaran serangan militer Israel semakin tidak jelas, bahkan tempat-tempat pengungsian dan lembaga pendidikan di bawah nanungan PPB pun menjadi sasaran.  Sehingga sampai saat ini, akibat aksi militer Israel atas penduduk Gaza, Palestina sudah menewaskan sedikitnya 1.600 warga sipil, sebagia besar dari mereka adalah perempuan dan anak tewas dan ribuan lainnya mengalami luka-luka berat. Serangan mliter Israel juga menghacurkan fasilitas publik, pendidikan dan kesehatan. Aksi brutal dan tanpa perikemanusian ini semakin menambah daftar panjang aksi kekekarasan yang dilakukan militer Israel.
Akibat serangan membabi buta ini, ratusan warga Gaza menjadi korban dan ribuan menjadi pengungsi. Dengan kondisi semacam ini, agresi militer Israel ke Palestina tidak hanya berusaha melumpuhkan kelompok HAMAS, namun lebih dari itu Israel berambisi untuk menghancurkan negeri Gaza. Agresi militer Israel ini sudah termasuk kejahatan kemansiaan dan kejahatan terhadap kemanusiaan adalah tindakan terorisme negara atas negara yang sebenarnya di tentang oleh semua negara. Namun justru negara-negara yang selama ini mengkampenyekan terorisme, seperti AS dan Inggris, justru memberi dukungan politik dan keamanan kepada Israel untuk melakukan tindakan terorisme terhadap Gaza?.
Serangan biadab tersebut semakin menambah deretan panjang tindak kekejaman dan kebiadaban Israel atas warga sipil Palestina. Kekejaman dan kebiadaban Israel ini tak lepas dari ambisi besar dari seorang Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu untuk mendirikan Israel Raya. Berbagai cara dan upaya dilakukan untuk ambisi besarnya itu, salah satunya dengan menghancurkan warga Palestina yang di anggap musuh bebuyutan dengan kekuatan militer dan diplomasi politik di PBB dengan menggunakan tangan politikk AS. Israel “tidak ridho” negara Palestina berdiri di sampingnya, karena di anggap akan menjadi “benalu” bagi eksistensinya ke depan.
Israel tidak puas dengan membunuh para pejuang dan tokoh berpengaruh HAMAS. Mereka para tentara Israel juga seringkali membombardir rumah-rumah penduduk palestina dengan alasan mencari tokoh-tokoh HAMAS. Korban nyawa; anak-anak, orang tua terus berjatuhan. Dan ini korban nyawa ini hampir menjadi tontonan setiap hari warga Palestina. Kehidupan warga Palestina terus dalam tekanan pendudukan Israel. Bahkan yang lebih arogan dari tingkah polah Israel “mengurung Palestina” dengan pembangunan tembok besar di perbatasan Palastina-Israel yang menggunakan tanah milik warga Palestina. Biarpun mendapat kecaman dari warga palestina sendiri dan dunia internasional karena ilegal dan invasi. Namun Israel dengan pongah terus membangun tembok besar tersebut. Berbagai perlawanan menentang pembangunan tembok tersebut tidak di gubris sama sekali, bahkan setiap perlawanan dibalas dengan moncong senjata.
Sudah hampir puluhan tahun Israel melakukan “pembumihangusan” bangsa Palestina, namun sampai saat ini dunia internasional, terutama Perserikatan Bangsa Bangsa diam seribu bahas. Bahkan cenderung memberi angin. PBB, sebagai polsi dunia yang diharapkan menjadi penyelesai konflik Israel-Palestina, namun justru menjadi bengking politik. Begitu juga seteru abadi Israel, Amerika Serikat (AS). Selama ini juga diam seribu bahasa. Bahkan lebih dari itu memberi dukungan politik, ekonomi, persenjataan kepada Israel untuk menghancurkan bangsa Palestina. Sudah banyak darah yang mengalir di bumi Palestina, dana dunia internasional (baca: PBB dan AS) diam seribu bahasa dan cuek bebek.
Amerika Serikat dan PBB yang selama ini genjar mengkampanyekan bahaya terorisme dan melakukan perlawanan terhadap terorisme, namun ketika berhadapan dengan Israel justru loyo, tidak bisa berbuat apa. Tidak ada hukuman dan tindakan apapun. Dalam hal ini sangat terlihat sekali kebijakan standart ganda yang dilakukan PBB dan AS. Mereka berdua akan bergitu getol menyerang bangsa lain, termasuk bangsa muslim apalabila ada kepentingannya. Sebut saja ketika AS menyerang Iraq dengan dalih Iraq memiliki senjata pemusnah masal. Amerika dan PBB sangat begitu kejam dan sangat tidak berperikemanusian terhadap Palestina, namun sangat begitu toleran  terhadap banyaknya pelanggaran yang dilakukan Israel. AS dan PBB teriak-teriak tangkap teroris, namun pada kesempatan yang sama justru membiarkan tindakan terorisme Israel terhadap Palestina.
Israel the Real Terorist
Arogansi Israel yang di sponsori AS dan sekutunya ini sangat berbahaya bagi upaya menciptakan perdamaian dunia. Jargon terorisme saat ini sudah menjadi monopoli tunggal AS dan sekutunya. Jika yang melakukan penyerangan terhadap suatu negara adalah dirinya atau Israel atau negara lain yang sekutu dengan dirinya, maka bukan namanya terorisme. Namun jika yang menyerang atau melakukan kekerasa itu negeri muslim, itu berati terorisme
Harus diingat bahwa tindakan terorisme dan kekerasan itu, tidak saja dilakukan oleh warga masyarakat, tapi juga bisa oleh negara. Suatu negara yang melakukan penyerangan atau invasi militer secara sewenang-wenang terhadap negara-negara tertentu (baca: Gaza, Palestina) sehingga mengakibatkan jatuhnya ribuan korban dipihak warga sipil dan rusaknya infrastruktur juga bisa dinamankan sebagai terorisme. Tindakan itu yang sering kita sebut sebagai terorisme negara. Tindakan “teorisme” (baca:invasi militer) itu diciptakan, dibuat dan dilembagakan oleh negara atau pihak yang berkuasa untuk mencapai tujuan tertentu, terutama dalam mempertahankan pengaruh kekuasaannya. Apalagi didukung oleh negara-negara lain, seperti AS dan Inggris.
Karena itu, perlu adanya solidaritas dan gerakan internasional negara-negara muslim di dunia untuk bersama-sama mengutuk kebiadaban dan kekejaman Israel terhadap Palestina. Lebih dari itu mengkampanyekan wacana internasional bahwa the riil terorisme adalah Israel. Selama ini kata terorisme telah dimonopoli dan dimanipulasi oleh AS dan sekutunya. PBB sangat begitu mandul menyelesaikan konflik Israel-Palestina. Bangsa-bangsa arab dan negara-negara muslim harus terus mendesak kepada PBB untuk bertindak tegas terhadap pelanggaran hukum dan kemanusian yang dilakukan Israel dan AS berserta sekutunya.

————– *** —————

Rate this article!
Tags: