Istigotsah Menangkal ISIS

Yunus-SupantoOleh :
Yunus Supanto
Wartawan senior penggiat dakwah sosial politik.
“Jika Allah menghendaki, kami akan membunuh mereka yang menyembah batu di Mekah dan menghancurkan Kabah. Orang-orang pergi ke Mekah untuk menyentuh batu, bukan untuk Allah,” Begitu kata anggota senior ISIS, Abu Turab al-Muqaddasi, dalam Twitter-nya. Kicauan Abu Turab itu disebarkan oleh laman siar Khaama Press.
Jika benar pernyataan itu dari senior ISIS, pastilah muslim sedunia akan mensejajarkan Abu Turab dengan Abrahah. Penguasa Yaman (Arab) pra-Islam ini telah mengerahkan pasukan kavaleri gajah untuk menghancurkan Ka’bah. Peristiwa itu dikisahkan dalam Al-Quran surah ke-105 (Al-Fil, ayat 1 sampai 5). Tetapi sebelum memasuki Mekkah, Allah mengirim pasukan burung dengan membawa batu sijjil (tanah liat yang panas membara).
Burung Ababil menjatuhkan batu tersebut pada pasukan kavaleri gajah, hingga keadaannya bagai daun dimakan ulat. Penyerangan Abrahah pada Ka’bah terjadi pada tahun 507 Masehi, atau beberapa bulan sebelum kelahiran Nabi Muhammad SAW. Setelah berselang sekitar 50-an tahun, ketika generasi ke-5 suku Quraisy lupa-lupa ingat, tragedi itu dikisahkan kembali dalam Al-Quran pada surah ke-105.
Jika Abu Turab al-Muqaddas benar-benar seorang muslim (yang mempercayai Al-Quran), pastilah tidak akan memberangus Ka’bah. Baitullah  itu tidak disembah, melainkan sebagai pemersatu arah penyembahan terhadap Allah. Seperti seluruh perputaran planet juga memiliki arah pusat rotasi. Lebih lagi, Ka’bah merupakan situs peninggalan sejarah, cagar budaya tertua di dunia. Usianya diperkirakan mencapai ribuan tahun, setua usia umat manusia.
Ka’bah dibangun pertama oleh manusia pertama di dunia, nabi Adam a.s. dalam bentuk altar pemujaan kepada Tuhan. Diatasnya terdapat hajar aswad. Lalu dibangun kembali oleh nabi Sys a.s., karena altar telah tertutup pasir yang menggunung. Belakangan, sekitar 8000 (delapan ribu) tahun silam, nabi Ibrahim a.s. bersama putranya (nabi Ismail) merenovasi altar Ka’bah berbentuk gedung yang memiliki pintu. Sehingga dalam Al-Quran, Ka’bah juga disebut sebagai baitul atiq (rumah tertua).
Sejak lama Ka’bah menjadi rumah peribadatan agama-agama samawi, bukan disembah. Sepeninggal nabi Ibrahim dan Ismail a.s., penyembah berhala menyusupkan beberapa patung ke dalam Ka’bah. Tetapi pada masa Islam seluruh patung dihancurkan. Kini di dalam Ka’bah tidak terdapat apapun, kecuali hajar aswad (batu hitam dari sorga yang memantulkan sinar merah kekuningan) menempel di salahsatu sudutnya.
Dakwah yang Umum
Seorang planolog pada sanatorium di Amerika Serikat menyatakan, tempat paling bersinar di planet bumi adalah Ka’bah karena sorot sinar hajar aswad. Berdasar tilik sejarah itu, maka Ka’bah dengan hajar aswad-nya merupakan simbol kemuliaan Ilahiyah. Bangunan itu juga disebut dalam kitab Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Karenanya, Ka’bah dimuliakan dan dilindungi keamanan-nya berdasarkan kesepakatan internasional sejak pertengahan abad ke-10.
Pada peristiwa Perang Salib saja, Ka’bah tidak pernah diserang. Maka tidak mungkin seorang manusia akan menghancurkan Ka’bah (maupun hajar aswad-nya). Sehingga setiap upaya penyerangan terhadap Ka’bah akan dikutuk dan dicegah oleh seluruh bangsa-bangsa di dunia. Bahkan akan diperlakukan sebagai teroris nomor satu di dunia yang harus dihancurkan. Itulah yang saat ini dialami oleh pemimpin ISIS Abu Bakar Al-Baghdadi.
Di Indonesia, syukur, seluruh institusi telah bergerak cepat. Termasuk MUI (Majelis Ulama Indonesia), BNPT (Badan nasional Penanggulangan Terorisme), BIN (Badan Intelijen Negara) serta Kepolisian. Di Jawa Timur, berdasarkan saran ulama dan beberapa ormas keagamaan, Gubernur Pakde Karwo  telah mengambil sikap. Yakni, agar seluruh masyarakat selalu waspada terhadap ajakan berdakwah yang bisa merusak NKRI. Selain itu gerakan salafy, yang seolah-olah dakwah, juga mesti dicermati.
Sudah banyak gerakan ber-label dakwah keagamaan, malah menimbulkan konflik pada masyarakat. Ini terjadi bukan hanya terjadi pada agama Islam, melainkan sekte-sekte keagamaan yang lain juga menimbulkan konflik internal umat beragama. Tak jarang, dakwah keagamaan juga ber-altar pemerasan ekonomi terhadap anggotanya. Sehingga sebaiknya, masyarakat tetap mengikuti dakwah ajaran yang paling umum dan sudah dikenal selama ini. Antaralain, yang dilakukan oleh Nahdlatul Ulama (NU) atau oleh Muhammadiyah.
Berbagai media sosial, antaralain facebook, twitter, path, instagram, sampai youtobe, ramai-ramai membahas ISIS (Islamic State in Iraq and Syria, istilah oleh New York Times). Pada koran lain juga disebut ISILS (tambahan huruf L, singkatan dari Levant) Pemerintah juga mulai dituntut untuk menutup seluruh propaganda berkait dengan ISIS, yang dianggap sebagai “eksportir” ideologi gerakan khilafah.
Tetapi sesungguhnya gerakan khilafah bukan hal baru di Indonesia. Sudah banyak (dan sering) dilakukan demo damai (dengan izin resmi) mengusung isu khilafah. Polisi tetap memberi izin. Tetapi sekarang, gerakan propaganda khilafah menjadi perhatian ekstra. Ada kekhawatiran, gerakan khilafah ber-afiliasi dengan misi ISIS. Yakni, mendirikan negara Islam, seperti klaim yang terjadi di Irak dan Suriah.
Tahlil dan Istighotsah
Dalam bahasa Arab, kelompok ini bernama Ad-Daula al-Islamiyah fil-Iraq wa al-Sham. Tetapi Al-Sham merupakan istilah bahasa Arab klasik untuk Damaskus dan wilayah daratan sekitarnya (Suriah). Dari waktu ke waktu, nama itu merujuk ke daerah antara Laut Tengah dan Sungai Eufrat, di selatan Pegunungan Taurus dan di utara gurun Arab. Beberapa pakar geografi barat menafsirkan kawasan Sham dengan istilah Levant (secara harfiah bermakna lintasan).
Kawasannya yang disebut sebagai Levant malah lebih lebar, termasuk di dalamnya Yordan, Arab Saudi, Lebanon, Palestina dan Israel. Lebih lagi, ISIS atau ISILS, sudah menguasai daerah Mosul (di Irak utara), sekaligus mengontrol sumur-sumur minyak. Selain gerakan bersenjata, ISISL juga menyebar ajakan berjihad dengan propaganda yang diunggah ke youtube.
Faktanya, ISISL ditolak di seluruh negara berpenduduk muslim, terutama di Irak, Suriah. Ini disebabkan gerakannya yang memerangi negara-negara muslim. Andai menggunakan akal sehat, seharusnya seluruh pasukan ISISL berperang di jalur Gaza, memerangi Israel. Karena itu wajar apabila seluruh negara muslim dan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) menyatakan ISISL sebagai organisasi teroris yang harus diberantas.
Hampir 100% rakyat Indonesia mengutuk cara dakwah ISISL. Bahkan rakyat secara komunitas berinisiatif membentengi diri dari penyusupan ISISL. Penolakan rakyat akan sangat bermanfat, karena secara hukum Indonesia belum memiliki hukum yang melarang warganya bergabung dengan organisasi asing. Lebih-lebih jika kepergian ke luar negeri dengan alasan bekerja atau sekolah. Itulah yang dilakukan beberapa WNI yang pergi ke wilayah negara konflik.
Tidak mudah mendeteksinya. Lalu, bagaimana jika mereka pulang kembali ke tanah air dan menyebarkan ajarannya? Ternyata, untuk menyebarkan ISISL-isme tidak sulit. Terbukti, yang di dalam penjara pun bisa berbaiat ISISL mendukung Abu Bakar Al-Baghdadi. Meski jumlahnya masih sangat sedikit, tak salah manakala seluruh rakyat meningkatkan kewaspadaan. Termasuk gerakan sweeping ideologi di kampung-kampung. Itu respons positif, asalkan tidak disertai anarkhis.
Benarlah saran mantan Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Syafii Maarif. Bahwa masyarakat harus menggunakan akal sehat, agar tidak tertipu oleh kelompok ISIL yang merasa benar di jalan yang sesat. Benar pula saran Ketua Tanfidziyah PBNU Prof. Said Aqil Siraj, bahwa dakwah jamaah Yasin, jamaah istighotsah dan kelompok tahlil di kampung-kampung mesti lebih digelorakan. ISISL tidak akan bisa menembus benteng dakwah sosial keagamaan yang kokoh.

———   000   ———

Rate this article!
Istigotsah Menangkal ISIS,5 / 5 ( 1votes )
Tags: