Istri Wagub Jatim Serahkan 15 Anak Asuh

Ny Fatma Syaifullah Yusuf didampingi Ka Dinsos Jatim Sukesi saat menyerahkan 15 CAA kepada COTA. [achmad suprayogi/bhirawa]

Ny Fatma Syaifullah Yusuf didampingi Ka Dinsos Jatim Sukesi saat menyerahkan 15 CAA kepada COTA. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Anak merupakan amanah dari yang Maha Kuasa. Anak juga merupakan generasi penerus bangsa. Jika anak-anaknya berkualitas, pembangunan bangsa ini kedepan juga akan berkualitas. Maka anak-anak yang tak berdosa jangan ditelantarkan, apalagi sampai ada yang dibuang.
”Anak harus mendapatkan hidup yang layak sebagaimana mestinya. Jika masih terjadi kondisi yang seperti sekarang ini. Maka negara harus hadir seperti yang telah kita lakukan sekarang ini,” itulah penegasan Dra Hj Fatma Syaifullah Yusuf saat menyerahkan 15 Calon Anak Asuh (CAA) kepada Calon Orang Tua Asuh (COTA), Jumat (11/11) di UPT PSAB (Pelayanan Sosial Anak Balita) Jatim di Sidoarjo.
Dalam prosesi penyerahan, Ny Fatma Syaifullah Yusuf, istri Wakil Gubernur Jatim ini didampingi langsung Kepala Dinas Sosisal Jatim, Dr Sukesi Apt MARS dan Kepala UPT PSAB Prov Jatim, Ilonka Sukmawati serta jajaran terkait.
Lebih jauh Bu Fatma_sapaan akrabnya menjelaskan, bila anak-anak ini tumbuh wajar sebagaimana mestinya, juga akan berdampak kepada kehidupan sehari-harinya lebih baik dan berkualitas. Sebaliknya, jika anak-anak ini terlantar, juga akan membawa dampak sosial yang sangat tinggi. ”Makanya saya sangat mengapresiasi Dinas Sosial Jatim yang telah hadir untuk merawat, dan membimbing anak-anak ini dengan baik. Utamanya kepada seluruh petugas di UPT PSAB yang menangani secara langsung,” pungkas Bu Fatma Syaifullah Yusuf.
Kepala Dinsos Jatim Sukesi, juga menjelaskan kalau sudah penyerahan ini dibiarkan begitu saja, tetapi masih ada pengawasan dan evaluasi yang terus dilakukan. Agar para CAA yang selama ini sudah terlantar, tidak akan terlantar untuk kedua kalinya. ”Oleh karena itu, kami telah melakukan seleksi terhadap COTA secara ketat dan profesional,” katanya.
Setelah penyerahan ini mereka belum bisa memiliki hak anak secara penuh. Untuk surat-surat resminya belum lengkap atau belum resmi secara utuh. Jadi setelah dipantau dan dievaluasi selama enam bulan tidak ada permasalahan, dan kondisi anak bertambah baik, mulai dari fisiknya, kesenangan dan pemberian gizi untuk kesehatannya. Serta bertambah baik pula pendidikannya. ”Setelah itu baru surat pengesahan secara resmi dari pengadilan diberikan. Jadi tidak gampang untuk menjadi COTA,” tegasnya.
Sementara itu, salah satu COTA Nur Sodik dari Madiun mengaku sangat berterima kasih kepada Pemerintah Provinsi Jatim, khususnya Dinsos dan bawahannya UPT PSAB karena telah mempercayakan kepadanya untuk merawat Balita yang baik-baik ini. ”Anak ini sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri, oleh karena itu saya akan merawat dan mendidik dengan sebaik-baiknya,” ujar Nur Sodik. [ach]

Tags: