Isu Gempa Membuat Panik Warga Malang Selatan

karikatur Isu GempaKab Malang, Bhirawa
Pasca gempa bumi yang mengguncang negara Ekuador, pada 17 April 2016, membuat masyarakat di Indonesia, terutama masyarakat Kabupaten Malang yang berada di pesisir Pantai Malang Selatan merasa was-was atau ketakutan. Karena telah terjadi isu akan terjadi gempa bumi yang cukup dasyat di wilayah pesisir pantai selatan.
Gempa bumi yang menerjang negara Ekuador tersebut telah menewaskan 587 orang dan 1000 orang telah dinyatakan hilang akibat gempa yang berkekuatan 7,8 Skala Rigter (SR). Selain itu, juga tercatat sebanyak 700 kali gempa susulan, sehingga menjadikan kekhawatiran masyarakat yang tidak hanya di Indonesia saja, tapi seluruh dunia.
Wakil Bupati Malang HM Sanusi, Minggu (24/4), meminta kepada masyarakat Kabupaten Malang jangan terbawa panik akibat isu yang belum tentu kebenarannya.
“Memang di wilayah Malang Selatan saat ini sebagai daerah yang rawan bencana. Tapi terkait isu yang akan terjadi gempa bumi yang dasyat di Indonesia, karena dampak gempa bumi di negara Ekuador, isu itu belum bisa dibenarkan,” jelasnya.
Ia melanjutkan, masyarakat yang khsususnya bermukim di pesisir pantai Malang Selatan jangan panik, agar tidak memperluas kepanikan pada warga Kabupaten Malang yang lainnya.  Sebab, di Indonesia ini ada lembaga negara yang khusus menangani gempa bumi yaitu Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Sehingga lembaga tersebut akan memberikan informasi atau peringatan kepada masyarakat jika di wilayah-wilayah Indonesia akan terjadi bencana gempa bumi atau tsunami.
“Kami berharap agar warga yang berada di wilayah Malang Selatan tetap tenang dan tidak panik. Dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang selalu up date perkembangan informasi dari BMKG. Sehingga ketika ada pergerakan yang mengarah pada gempa, tentunya Pemkab akan memperoleh informasi dari BMKG tersebut,” papar Sanusi.
Sementara, berdasarkan informasi dari Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono, yang dirilis di beberapa media menyatakan, jika muncul isu akan terjadi gempa bumi yang cukup dasyat di Indonesia karena efek dari gempa bumi di negara Ekuador, dengan dikemas terjadi peningkatan aktivitas seismik di kawasan cincin api Pasifik, itu informasi yang tidak benar.
Selanjutnya, masih dia katakan, juga diakit-kaitkan dengan gempa sebelumnya yang terjadi hampir bersamaan pada akhir-akhir ini. Seperti gempa Vanuatu pada 3 April 2015, Myanmar 13 April 2015, Mindanao 14 April 2016, Jepang 15 April 2016 dan Ekuador  pada 17 April 2016. Sehingga dengan data terjadinya gempa bumi tersebut, maka terjadi isu bahwa akan terjadi gempa bumi maha dasyat dibebera negara, termasuk di Indoensia.
“Akhirnya isu membuat masyarakat menjadi was-was dan ketakutan akan terjadinya gempa bumi. Bahkan, tidak hanya masyarakat awam yang mempercayai isu itu, namun sempat mempengaruhi kalangan akademisi di bidang ilmu kebumian,” terang Daryono.  [cyn]

Tags: