Isu Penyerangan Tokoh Agama di Kabupaten Malang Hoax

Polisi dan Petugas Satpol PP Kab Malang saat menjaring belasan anak jalanan di wilayah Kec Singosari, kabupaten setempat.

Kab Malang, Bhirawa
Isu terjadinya penyerangan terhadap tokoh agama yang terjadi di beberapa wilayah di Indonesia, hal ini telah membuat masyarakat resah. Karena isu tersebut kembali mengingatkan masyarakat pada beberapa tahun silam, yakni isu penyerangan terhadap ulama dengan berpakiam seperti ninja. Sehingga yang menjadi sasaran kemarahan masyarakat saat itu adalah orang yang memiliki penyakit jiwa atau orang gila (orgil).
Begitu juga isu penyerangan tokoh agama saat ini, yang pelakunya dapat ditangkap oleh pihak Kepolisian, namun mereka diduga orgil. Meski pelaku penyerangan tersebut sudah diamankan Polisi, tapi membuat masyarakat tetap resah dan takut. Seperti adanya dugaan isu penyerangan terhadap santri di Ponpes Putra Daarul Ukhuwwah, Desa Asrikaton, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, pada Senin (26/2) pagi, yang pelakunya warga Kabupaten Pasuruan dapat diamankan Polisi, yang juga diduga orgil.
Sedangkan isu penyerangan terhadap tokoh agama dan santri Ponpes Putra Daarul Ukhuwwah, Desa Asrikaton, hal tersebut dibantah Kapolres Malang AKBP Yade Setiawan Ujung, Selasa (27/2), kepada Bhirawa, bahwa di wilayah Kabupaten Malang hingga kini tidak ada penyerangan terhadap tokoh agama dan santri. Sementara, isu penyerangan terhadap santri di Ponpes Putra Daarul Ukhuwwah di wilayah Kecamatan Pakis tersebut hanya kesalahpahaman saja.
Dari hasil keterangan anggota Polsek Pakis, lanjut dia, sebelumnya ada seorang pria yang jalan sempoyongan seperti orang mabuk lewat lokasi ponpes, dan pria tersebut ditegur oleh salah satu santri yang sedang mencuci pakian di kamar mandi. Karena mungkin ditegur mereka tidak terima, dan pada saat itu pelaku memukul santri namun tidak kena. “Lalu kemudian sebagian santri melaporkan ke Polsek Pakis, selanjutnya pelaku diamankan anggota kami, dan kini sudah dilakukan penindakan,” ungkapnya.
Ujung juga menegaskan, bahwa informasi terkait Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Babul Khoirot, Desa Ketindan, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang Ustadz Umar Bin Muhsin Alathos diduga diserang orang gila, itu tidak benar. Sehingga berita yang ada di video dan sudah menjadi viral di masyarakat, itu hoax. Karena setelah viral video penyerangan orgil pada Pengasuh Ponpes Babul Khoirot, pihak ponpes langsung memberikan klarifikasi pada pihak Polres Malang, jika informasi melalui video itu tidak benar.
“Saya tegaskan tidak ada penyerangan terhadap tokoh agama di wilayah Kecamatan lawang, serta dimanapun di wilayah Kabupaten Malang ini. Sedangkan yang terjadi adalah ada orang dengan gangguan jiwa lewat ponpes lalu sudah kita amankan,” jelasnya.
Sebab, kata dia, dari pihak ponpes ada yang mengenali bahwa orang tersebut adalah orang dengan gangguan jiwa lalu diantar langsung ke rumah keluarganya oleh pihak ponpes. Dan Polres Malang bersama Polsek Lawang sudah cek dan datang ke lokasi. Bahkan, pihak ponpes sendiri sudah ada klarifikasi dan pihak pondok pun juga sudah menegaskan bahwa tidak betul ada penyerangan terhadap Pengasuh Ponpes Babul Khoirot. Sehingga dirinya meluruskan terkait berita penyerangan terhadap tokoh agama dan santri di wilayah Kabupaten Malang, itu semuanya tidak benar.
“Agar tidak simpang siur berita terkait penyerangan tokoh agama dan santri di Kabupaten Malang, maka hal ini kami luruskan. Selain itu, informasi berita yang tidak benar atau hoax akan membuat masyarakat resah dan akan memecah belah kerukunan dikalangan masyarakat,” tandasnya.
Disisi lain, Kapolres Malang menyampaikan, untuk mengantisipasi terjadinya isu penyerangan tokoh agama di Kab Malang, maka pihaknya bersama petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Malang pada beberapa hari lalu melakukan razia orgil dan anak punk atau anak jalanan yang biasa ngamen di lampu merah. Sedangkan razia yang kita gelar itu, yakni di wilayah Kecamatan Lawang, Singosari, Dau, dan Karangploso. Dan hasilnya dari razia tersebut, telah berhasil mengamankan 19 orang anak jalanan dan dua orgil. [cyn]

Tags: