Iswanto: PR Berat Dewan Pengawas PD BPR Kota Kediri

Foto Ilustrasi

Kota Kediri, Bhirawa
Dewan Pengawas Perusahaan Daerah BPR Kota Kediri bakal bekerja keras untuk dapat menurunkan kredit bermasalah yang ada dalam tubuh PD BPR Kota Kediri, mengingat tingginya Non Performing Loan ( NPL ) atau kredit bermasalah yang mencapai 46 persen.
Diungkapkan salah satu Dewan Pengawas PD BPR Kota Kediri Iswanto, jika posisi dewan pengawas sebelumnya kosong selama 10 bulan dan baru terisi pada november 2018. Sehingga persoalan yang jadi di PD BPR oleh dewan pengawas masih pada tahap identifikasi masalah.
“Saat ini sedang melakukan identifikasi permasalahan, khususnya NPL yang terjadi di BPR ini, kami juga sudah melakukan korrdinasi dengan otoritas jasa keuangan (OJK)” kata Iswanto
Lebih lanjut Iswanto mengatakan, meskipun baru 2 bulan menjabat dewan pengawas BPR, saat ini tim pengawas mulai melakukan identifikasi secara menyeluruh , dari mulai managemen, keuangan dan SDM nya” Ini tugas berat bagi kami meskipun kami masih baru, kita identifikasi permasalahan secara menyeluruh” terangnya.
Dia juga membeberkan jika selama 10 bulan PD BPR berjalan tanpa ada dewan pengawas, pasalnya ada peraturan baru dari OJK yang mewajib dewan pengawas harus bersertifikasi, dan kekosongan dewan pengawas juga menjadi faktor yang mempengaruhi tingginya NPL di PD BPR,
Sebelumnya tingginya NPL ini membuat kalangan dewan kecewa dengan kinerja PD BPR hingga mendesak untuk mengevaluasi kinerja PD BPR . Ketua Komisi B Nurudin Hasan saat dikonfirmasi mengungkap banyaknya persoalan yang terjadi ditubuh PD BPR Kota Kediri. Dari mulai tingginya Non Performing Loan (NPL)dan kinerja yang kurang bagus.
“NPL sejak september 2018 untuk netto 46 persen, sedangkan bruto mencapai 54 persen, dengan rincian kredit macet 14 miliar, kurang lancar 1,1 miliar dan diragukan 1 miliar ” terangnya.
Lebih lanjut , selain NPL yang terus meningkat dari banyak terjadi persoalan pencairan yang dinilai fiktif ataupun kredit yang seharusnya tidak bisa dicairkan namun dipermudah sehingga bisa cair.
“Hal itu juga yang menjadi penyebab tingginya kredit bermasalah, karena terlalu gampang memberikan kredit” ujarnya. [van]

Tags: