ITK Jatim Melambat, Masyarakat Ragukan Kebijakan Pemerintah

7-pasar-genteng

Indek Tendensi Konsumen (ITK) pada triwulan ke 3 tahun 2014 tercatat sebesar 115,99 persen, sebelumnya pada triwulan ke 2 tahun 2014 sebesar 112,86 persen.

Pemprov, Bhirawa
Tingkat optimisme konsumen  masyarakat Jatim pada triwulan ke 3 tahun 2014 jauh lebih baik dari pada triwulan ke 2. Indek Tendensi Konsumen (ITK) pada  triwulan ke 3 tahun 2014 tercatat sebesar 115,99 persen, sebelumnya pada triwulan ke 2 tahun 2014 sebesar 112,86 persen.
Kepala Badan Pusat Statistik Jatim, Sairi Hasbullah  melalui Kepala Bidang Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Ibu Setyowati, SE, MT mengatakan, masyarakat di Jatim optimis dengan pertumbuhan ekonomi saat ini.
“Disisi lain, mereka juga masih ada keraguan terhadap kebijakan pemerintahan ke depan. Sehingga mereka masih menahan untuk membeli kebutuhan,” katanya, Kamis (6/11).
Namun pada triwulan ke 4 tahun 2014, lanjut Setyowati, diperkirakan akan lebih rendah dibandingkan Jika ITK pada  triwulan ke 3 tahun 2014. Diduga geliat ekonomi pada triwulan 4 tahun 2014 dengan masa musiman berupa Natal dan Tahun Baru masih belum berpengaruh sebesar masa musiman bulan puasa dan hari raya Idul Fitri.
“Selama bulan puasa dan hari raya, masyarakat cenderung lebih konsumtif dibandingkan hari-hari lainnya. Beberapa budaya unik seperti membeli baju baru, kuliner, rekreasi, mencat rumah, bagi uang lebarah hingga silaturahmi mewarnai keragaman konsumsi rumah tangga saat itu,” paparnya.
Jika dibandingkan dengan nasional, ITK Jatim pada triwulan ke 3 tahun 2014 relatif lebih baik dibandingkan nasional yang mencapai 112,44. “Umumnya roda perekonomian berjalan cukup cepat di masa musiman bulan puasa dan hari raya, terutama Jatim merupakan masyoritas penduduk muslim,” katanya.
Berberda dengan kondisi ITK pada  triwulan ke 3 tahun 2014, ITK nasional pada triwulan ke 4 tahun 2014 diperkirakan sebesar 109,64 lebih tinggi dibandingkan Jatim.
Di triwulan 3-204, ITK Jatim menempati posisi ke empat dibawah DKI Jakarta sebesar 118,75, Banten (116,09), dan Jawa Tengah (116,00). Sedangkan ITK terendah tercatat di Jabar sebesar 113,72. Secara umum perekonomian provinsi yang ada di Jawa cukup dinamis dengan capaian ITK triwulan 3 – 2014 diatas 113.
Pada triwulan 4 tahun 2014, perkiraan ITK Jatim menempati posisi terbawah dibandingkan provinsi lain di Jawa. Di Yogjakarta tercatat 114,64, diikuti  DKI Jakarta (113,64), Banten (111,68), Jateng (110,68), dan Jabar (108,20). [rac]

Tags: