Jadi Agent Perubahan, Tanamkan Pribadi Peduli Laut Indonesia

Andrik Hermanto

Andrik Hermanto
Sikap kritis yang ditunjukkan Andrik Hermanto membawa dia untuk mengikuti pemilihan Putera-Puteri Bahasi 2018. Mahasiswa s2 keperawatan Universitas Airlangga ini mengungkapkan, kontes tersebut mengajarkan pribadi muda untuk menjadi agen perubahan. Sebab, sejatinya perubahan berawal dari diri sendiri bukan orang lain.
“Kalau kita lihat kondisi laut Indonesia saat ini begitu miris. Banyak spesies laut yang terancam kelangsungan hidupnya. Penyebab utamanya ialah meningkatnya sampah plastik yang mencemari laut. Berangkat dari situ saya memutuskan untuk mengikuti ajang pemilihan Putera-Puteri Bahari Indonesia,” ungkap Andrik.
Kendati tak bisa dipungkiri, Andrik juga mendapatkan kendala dalam mengikuti ajang tersebut. Yakni membagi tanggung jawabnya sebagai mahasiswa juga menjadi peserta dengan misi yang ingin ia wujudkan. “Harus kerja ekstra untuk membagi UAS kampus dan karantina,” kata dia. Namun, ia mengaku atas dukungan penuh dari pihak Fakultas Keperawatan (FKp) Unair hal itu bisa berjalan dengan mudah. Andrik mengatakan saat ini yang jadi fokus perhatiannya adalah mengenalkan dan mengembangkan potensi wisata bahari di Indonesia.
“Sebagai agen of change dibutuhkan tekad kuat serta keberanian untuk menuntut orang lain melakukan hal serupa,” imbuh dia.
Dalam hal itu, Andrik mencontohkan dirinya. Beberapa waktu belakangan ia melakukan pengurangan konsumsi sedotan plastik dan menggantinya dengan sedotan stainless steel atau sedotan bambu.
Andrik berharap kedepan dengan apa yang ia mulai, perlahan bisa menyadarkan para generasi muda untuk lebih peduli terhadap lingkungan, khusunya laut. Ia mengarahkan para pemuda untuk membuang sampah pada tempatnya.
“Tanpa disadari sampah-sampah yang telah digunakan bisa saja berakhir di laut. maka dari itu marilah kita mulai hal-hal kecil dalam menjaga kebersihan dan membuang sampah pada tempatnya,” ujar dia.
Pemilihan Putera-Puteri Bahari Indonesia sendiri merupakan ajang yang diadakan oleh Kementerian Pariwisata Indonesia dibawah nauangan Yayasan Dharma Ayu Bahari Jaya. Pemilihan difokuskan untuk mencari pemuda-pemudi kreatif untuk mengembangkan dan mengenalkan kekayaan potensi laut yang dimiliki indonesia. Pada ajang tersebut, Andrik menjadi perwakilan Provinsi Bali karena memiliki keluarga di Bali. Karantina dilaksanakan di Gedung Pusdiklat Keuangan Republik Indonesia dan grandfinal di Gedung Sapta Pesona Kementerian Pariwisata Republik Indonesia, Jakarta. Pemilihan tahap pertama di lakukan di tingkat provinsi, berupa tes interview dan kelengkapan berkas. Dari hasil ini, ia mendapat penghargaan pada Best National Costume dari hasil karya rancangan Jusuf Bachtiar yang bertema The Mythical of Leak Bali. [ina]

Tags: