Jadi Jujugan Perukyat Nasional, Bupati Yuhronur Efendi Sebut Keshalehan Beri Energi Besar

Prosesi Rukyat di Tanjung Kodok, Kabupaten Lamongan, Rabu (22/3) petang. (alimun hakim/bhirawa).

Bersama NU dan Muhammadiyah, LDII Libatkan Diri Rukyatul Hilal Tanjung Kodok

Pemkab Lamongan, Bhirawa.
Hilal di Markaz Tanjung Kodok telah fiks terlihat dengan ketinggian 6 °, Bersamaan itu pula, Badan Hisab Rukyatul Hilal Kab. Lamongan langsung menyumpah lima orang saksi.

Lima orang saksi yang melihat Hilal tersebut di antaranya Suudul Azka, Yunani, Banjir Sidomulyo asal Lamongan, serta Asroful Ibad asal Pasuruan dan Agus dari LDII Jatim, PP Wali Barokah Kediri.

Dengan terlihatnya Hilal, umat Islam pada penentuan awal puasa Ramadan tahun ini seluruhnya bersamaan, baik dari Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah dan LDII mulai menjalankan ibadah puasa pada Kamis (23/3).

Namun, ada yang berbeda dalam Rukyatul Hilal di Lamongan kali ini. Sebab Tim Rukyat LDII Jawa Timur juga melibatkan diri untuk kali pertama dan menjadi saksi terlihatnya hilal.

“Alhamdulillah, kita sangat bersyukur bisa mengikuti pemantauan Hilal dengan pengoperasian peralatan kami, dan kami juga menjadi saksi, lalu disumpah ,” ujar Ketua DPW LDII Jatim Ir. KH. Moch Amrodji Konawi kepada Bhirawa usai proses Rukyat, Rabu (22/3) petang.

Dia menilai, Rukyatul Hilal di Lamongan ini dalam prosesnya juga menunjukkan kerukunan antar umat islam. “Kami bersama Nahdhatul Ulama, Muhammadiyah guyub rukun bareng dalam penentuan awal bulan suci Ramadan ini,”imbuhnya.

Hadirnya ormas – ormas islam yang melibatkan diri pada Rukyatul Hilal menjadi kebahagiaan tersendiri bagi Bupati Yuhronur Efendi beserta elemen masyarakat Lamongan.

Menurut Bupati Yes, sapaan akrabnya, bahwa Lamongan yang menjadi jujukan perukyat dari berbagai ormas islam ini memiliki nilai edukasi tersendiri baik dari sisi keilmuan dibidang falah dan soal lainya.

Semuanya juga tetap menjunjung tinggi nilai – nilai ke – islaman dan ke – indonesiaan. Masyarakat Lamongan juga semakin dewasa dalam pemikiran dan tindakanya dalam keberagaman.

“Saya katakan bahwa keshalehan sosial yang bisa kita ukur ini bisa memberikan energi besar disosial kemasyarakatan dalam pembangunan Lamongan dan Alhamdulillah juga Indeks keshalehan sosial yang bisa diukur ini memingkat dalam setiap tahunya,” terang Bupati

Bupati mengungkapkan syukurnya bahwa Lamongan, tepatnya di Tanjung Kodok ini jadi jujukan tempat pemantauan hilal secara nasional disetiap tahunnya.
“Kedepan akan terus kita semlurnakan dan perbaiki. Sehingga menjadi tempat husus yang memiliki nilai pendidikan untuk generasi bangsa,” ungkapnya.

Pada saat proses Rukyatul Hilal di Kab. Lamongan yang dipimpin Wakil Ketua BHR Lamongan, M. Khoirul Ana lm menjelaskan bahwa Hilal sudah berada di atas ufuq dan sudah memenuhi syarat. Ia juga menyebut, hilal berada di ketinggian sekitar 6 derajat.

“Rukyatul Hilal dilaksanakan dengan kriteria imkanur rukyat 3 derajat secara nasional. Hilal terlihat di Markaz Tanjung Kodok mulai pukul 17.46 WIB. Cuacanya juga cerah,” ujar Anam yang juga merupakan Ketua Lajnah Falahiyah PCNU Lamongan ini.

Anam juga menjelaskan, kondisi hilal tersebut terbilang cukup tinggi dan hilal agak melengkung miring ke utara. Sehingga awal Ramadan tahun ini sudah bisa dipastikan.

“Selesai proses rukyat digelar sidang itsbat atau syahadah rukyatul hilal oleh Pengadilan Agama. Hasil rukyatul hilal juga telah kami laporkan ke Kemenag Pusat,” paparnya.

Atas hasil tersebut, Ketua Lembaga Falakiyah PCNU Lamongat itu merasa bersyukur dan mengucapkan selamat kepada umat muslim yang bakal menjalankan ibadah puasa Ramadan 1444 H.

“Alhamdulillah, selamat menjalankan ibadah Ramadan 1444 H. Semoga kita bisa bertemu lagi dengan Ramadan tahun mendatang,” tandasnya.

Pada Rukyatul Hilal, Beberapa peralatan yang dipakai dalam Rukyatul Hilal beraneka ragam. Selain meliputi peralatan modern seperti teleskop yang sudah terkoneksi dengan komputer dan bisa live streaming, juga ada perpaduan serta alat tradisional, seperti busur derajat, benag dan kayu. (aha.yit.hel).

Tags: