Jadi Kades Teladan

Nur Cholifah SPd MPd

Nur Cholifah SPd MPd
Tak diduga sebelumnya, kalau akan terpilih menjadi kepala desa (kades) teladan tingkat Jatim, oleh Polri yang pada peringatan Hari Bayangkara ke 73 tahun 2019 belum lama ini. Itulah yang dialami Nur Cholifah SPd MPd, Kades Mendak, Kecamatan Dagangan, Kabupaten Madiun. Di Jatim, ada tiga kades teladan yakni, Blitar, Kabupaten Madiun dan Trenggalek.
Terpilihnya kades teladan se-Jatim yakni, peran kades menyelenggarakan pemerintahan desa, melaksanakan pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa dan pemberdayaan masyarakat desa. Karena itu, Desa Mendak bisa dikenal masyarakat luas juga karena setelah adanya tempat wisata Watu Rumpuk yang banyak dikunjungi wisatawan.
“Ya kala itu, saya juga kaget, karena mendapat undangan untuk menghadiri kegiatan di Polres Madiun dalam rangka memperingati Hari Bayangkara ke 73 di Mapolres Madiun, Rabu (10/7), dan disebutkan sebagai kades teladan tingkat Jatim,” kata Nur Cholifah.
Diceritakan, oleh bu Lurah Ifa (sapaan Nur Cholifah, red), awalnya dia mengaku sebagai guru SDN Desa Mendak (2008-2015). Juga dosen Bahasa Inggris STISIP Madiun (2009-2011), dosen Bahasa Inggris STIKES BHM Madiun (2011-2012) dan tentor Bahasa Inggris Primagama Cabang Dolopo Madiun (2011-2013).
“Seiring berjalannya waktu, kemudian mengikuti pilkades Mendak dan menang kepilih jadi Kepala Desa Mendak dengan hasil pemilihan suara 98 persen suara memilih saya. Terus tahun 2015-2021 yang baru berjalan empat tahun ini, saya menjabat Kepala Desa Mendak Kecamatan Dagangan Kabupaten Madiun seperti sekarang ini. Ya, pasrah saja lah. Bagaikan air mengalir,” kades kelahiran Sidoarjo, 26 Mei 1983 lalu itu, merendah.
Nur Cholifah awalnya menikah dengan Purwadi yang saat itu menjabat sebagai Kepala Desa Mendak pada 2008. Karena saat itu, suami mengikuti pemilihan legislatif (pileg) 2014-2019 dan jadi.
“Lalu pada 2015, saya atas desakan atau permintaan warga saya untuk maju mencalonkan diri ikut pilkades Mendak menggantikan Purwadi suaminya yang kepilih jadi wakil rakyat. Dan kebetulan saya juga menang pilkades dan sekarang jadi Kades Mendak sudah berjalan 4 tahun berjalan ini,” urai ibu dua anak ini seraya menambahkan kalau suaminya juga menang dalam caleg untuk periode II 2019-2024.
Meski bu Lurah dari segi usia di kantor Desa Mendak, dia adalah yang paling muda. Tetapi, dalam bekerja sebagai kepala desa, ya tetap profesional. Sehingga tidak ada rasa ewuh pekewuh atau sungkan semuanya berjalan normal saja.
“Misalnya pada jam kerja, kalau mau merintah ya memerintah sebagaimana biasanya. Gak ada rasa ewuh pekewuh atau rasa sungkan. Di jajaran perangkat, diluar jam dinas, dengan perangkat sebagai saudara saling mengisi dan mengingatkan,” ungkap bu Lurah Ifa yang S2 nya di UMM 2009-2013 Prodi Pascasarjana Jurusan Kebijakan Pengembangan Pendidikan itu, meyakinkan.
Yang jelas, keinginan mengabdi untuk memajukan impian masyarakat desa Mendak menjadi desa yang selangkah lebih maju dan lebih sejahtera, sekarang sudah terbukti. “Ya, tanpa saya sebutkan satu persatu keberhasilan di Desa Mendak yang berada di lereng gunung Wilis bagian barat ini sudah bisa dibedakan dengan sebelumnya,”pungkas Nur Cholifah mengakhiri pembicaraan. [dar]

Rate this article!
Jadi Kades Teladan,5 / 5 ( 1votes )
Tags: