Jadi Kluster Baru Covid-19, Desa Tlekung Kota Batu Diisolasi

Foto ilustrasi pemulasaran jenazah dengan status suspect Covid-19 harus dilakukan dengan protokol kesehatan ketat.

Kota Batu, Bhirawa
Jumlah warga Desa Tlekung Junrejo, Batu yang terpapar covid-19 kini berjumlah 27 orang. Jumlah ini naik signifikan setelah terjadi ‘ledakan’ pasien covid-19 dengan tambahan 16 warga desa ini yang hasil tes SWAB-nya dinyatakan positif. Untuk mengantisipasi penyebaran lebih banyak, kini Desa Tlekung menjalani isolasi dengan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Lokal (PSB0) selama 10 hari.
PSBL diberlakukan Pemerintah Desa Tlekung selama sepuluh hari atau hingga tanggal 6 Desember 2020. Hal ini dilakukan karena desa telah menjadi kluster baru dalam penyebaran covid-19 di Kota Batu.
“Pelaksanan PSBL ini mulai dilaksanan pada tanggal 27 November pukul PKL 21.00 WIB. Dan jumlah penduduk di desa Tlekung yang terisolasi PSBL ada sekitar 1.670 orang,”ujar Kades Tlekung, Mardi, Minggu (29/11).
Ia menjelaskan dengan penerapan PSBL ini otomatis menyekat akses masuk ke kawasan Desa Tlekung terutama di Dusun Gangsiran. Karena, ada jalan besar masuk ke dusun tersebut.
Adapun penyekatan dilakukan pada akses jalan di RW 03 Desa Tlekung. Yaitu, kawasan yang terdapat wahana wisata Predator Fun Park. Kemudian penyekatan juga dilakukan di akses jalandi sekitar pintu TPA Tlekung.
“Ada petugas yang mendirikan posko di situ. Akses jalan itu sendiri masih bisa dilewati. Walaupun, harus melewati pemeriksaan petugas PSBL yang berjaga,”jelas Mardi.
Sementara, Camat Junrejo, Bambang Hari Suliyan menambahkan bahwa pihaknya saat ini tengah mempersiapkan kebutuhan logistik dan makanan bagi warga yang tinggal di kawasan PSBL. Dan penyiapan pangan itu bukan hanya untuk pasien positif Covid-19, tetapi semua warga yang melakukan PSBL juga.
“Ada 1.670 warga Desa Tlekung terdampak PSBL. Dan dalam PSBL, ketersediaan logistik sangat penting dan harus diperhatikan, termasuk aspek keamanan,”kata Bambang.
Dapur umum mandiri pun dibuat. Petugasnya adalah Tim Penggerak PKK Desa Tlekung. Mereka membuat ratusan bungkus nasi per hari. Ratusan makanan akan didistribusikan kepada masyarakat terdampak PSBL.
Bambang berharap PSBL Desa Tlekung bisa berjalan sesuai harapan. Dengan demikian setelah masa PSBL berakhir tidak perlu ada masa perpanjangan PSBL. [nas]

Tags: