Jadi Langganan Banjir, Mendesak Pemkot Batu Normalisasi 7 Titik Drainase

Pengerukan drainase di Jalan Hasan Halim Kelurahan Sisir Kecamatan/Kota Batu untuk pembangunan drainase yang dilaksanakan mulai akhir April lalu.

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota Batu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) melakukan pemetaan drainase yang tak maksimal dan kerap mengakibatkan air meluap ke jalan. Ditemukan 7 titik drainase yang harus segera dilakukan pembangunan dan pemeliharaan. Untuk itu Pemkot telah mengucurkan anggaran sebesar Rp 2 miliar dari APBD 2019.
Diketahui, titik-titik drainase tak berfungsi maksimal tersebut antara lain berada di depan komplek Arhanud, Desa Pendem, Jalan Abdul Gani Bawah dan Atas, Kelurahan Ngaglik, Kelurahan Sisir, dan Proliman Junrejo.
Kepala Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Drainase Perkotaan DPUPR Kota Batu, Agung Kuntoro mengatakan, beberapa cara diupayakan untuk menormalisasi drainase rusak. Dari hasil pemetaan yang telah dilakukan banyaknya drainase rusak karena drainase tersebut dimanfaatkan masyarakat untuk membuang sampah.
“Beberapa permasalahan drainase rusak karena sampah. Sehingga saat hujan air meluber ke jalan raya dan merusak aspal,” ujar Agung, Senin (13/5).
Karena itu, lanjut dia, peran serta masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan tak membuang sampah menjadi penting. Sehingga ketika hujan tiba drainase berfungsi dengan maksimal.
Adapun dari 7 titik hasil pemetaan, ada 4drainase yang mendapatkan prioritas untuk segera diperbaiki. Yaitu, depan komplek Arhanud, Desa Pendem, Jalan Abdul Gani Bawah, Kelurahan Ngaglik. “Setelah itu akan dilanjut di Jalan WR. Supratman jika anggaran mencukupi. Mengingat anggaran yang ada tahun sangat minim,” jelas Agung.
Diketahui, anggaran untuk normalisasi drainase di tahun ini hanya Rp 2 Miliar. Angka ini dinilai tidak mencukupi untuk memaksimalkan pembangunan dan pemeliharaan drainase yang ada. Untuk itu pihaknya bakal mengajukan anggaran kembali dalam Perubakan Anggaran Keuangan (PAK) ada Juni 2019 mendatang.(nas)