Jadi Pangan Alternatif, Situbondo Seriusi Pengembangan Tanaman Sorgum

Wakil Bupati Situbondo Yoyok Mulyadi bersama jajaran DPKH Kabupaten Situbondo ikut menanam sorgum di salah satu lahan tandus/kering di Situbondo. [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Pemkab Situbondo benar benar serius mengembangkan tanaman sorgum sebagai bahan pangan alternatif kedepan. Keseriusan ini dibuktikan dengan penyediaan lahan tandus atau kering untuk komoditas tanaman sorgum seluas 100 hektar. Selain itu, langkah taktis lain ditempuh Wakil Bupati Situbondo dengan mengunjungi Dahlan Iskan, mantan Menteri BUMN diera SBY, akhir pekan kemarin. Kedatangan Wabup Yoyok dalam rangka untuk bertukar ilmu tentang prospek tanaman sorgum.

Menurut Yoyok Mulyadi, sosok Dahlan Iskan cukup lama dikenal sebagai penggarap tanaman sorgum di lahan tandus yang ada di Nusa Tenggara Timur (NTT). Untuk itu, aku Wabup Yoyok, kedatangan itu untuk berdiskusi tentang perkembangan budidaya tanaman sorgum sebagai tanaman alternatif dibidang pertanian. “Pak Dahlan Iskan itu orang yang dikenal memiliki komitmen dalam pengembangan tanaman sorgum. Makanya kami mengunjungi di Surabaya,” aku Wabup Yoyok.

Sementara itu Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Situbondo drh MH Riwansia mengatakan, ancaman krisis pangan ditengah pandemi virus corona atau Covid-19 kian menghantui dunia, termasuk Indonesia.

Untuk mencegah itu tidak terjadi di Kabupaten Situbondo, ujar Udin-panggilan karib drh MH Riwansia, instansinya mulai serius mengembangkan tanaman sorgum yang tersebar di 17 Kecamatan se-Situbondo. Langkah taktis yang ditempuh Kabupaten Situbondo dengan mengembangkan tanaman sorgum, diakui Udin, mulai mendapatkan apresiasi Kementerian Pertanian (Kementan) RI. “Ini karena sorgum dapat mengamankan stock pangan alternatif. Selain itu juga untuk meningkatkan stock pangan bagi kebutuhan hewan di Situbondo,” ujar Udin.

Masih kata Udin, hingga saat ini pengembangan tanaman sorgum sudah terealisasi dilahan 70 hektar lebih. Kata Udin, target secara keseluruhan tanaman sorgum di Situbondo berkisar 150 hektar lahan. ‘Program menanam sorgum ini pertama muncul, setelah jenis tanaman ini dikenal sebagai sumber pangan yang melimpah. Kala itu masih dikenal sebagai sumber bahan pakan ternak,” aku Udin.

Udin menambahkan, sorgum memiliki beberapa fungsi, satu diantaranya sorgum dapat dijadikan pangan alternatif ditengah ancaman krisis pangan global. Disamping itu, kupasnya, selain menghasilkan bahan pangan, beras dan tepung sorgum juga memiliki multifungsi disektor pangan. Pasalnya, sorgum bisa menjadi potensi besar pakan ternak di Situbondo. “Sebelum dijadikan pakan ternak, batang sorgum memiliki potensi melebihi dari tanaman tebu. Sorgum juga bisa dijadikan bio ethanol serta bisa dijadikan bahan mentah bio solar,” pungkas Udin.[awi]

Tags: