Jadi Pilihan Utama Gelar Seni Dindik Jatim

6-FOTO KAKI AWI-KERTE SMP(Tim Tari Kerte SMPN 1 Panji)
Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) I Panji, Kabupaten Situbondo, selain dikenal sebagai sekolah yang memiliki prestasi akademik juga dikenal sebagai pioner kesenian di Kota Situbondo maupun regional Provinsi Jawa Timur. Buktinya, tim tari Kerte SMPN I Panji, tercatat sebagai sekolah menengah pertama satu-satunya yang dipercaya Dinas Pendidikan (Dindik) Pemprov Jatim untuk menyuguhkan tarian kolosal (Kerte) pada acara Gelar Seni Pertunjukan Padang Rembulan, di Balai Kota Surabaya, kemarin.
Acara rutin tahunan tersebut digelar Dindik Provinsi Jatim secara bergantian di Kota/Kabupaten se-Jatim, melalui program kerja UPT Pendidikan dan Pengembangan Kesenian Sekolah tahun 2014. Acara kesenian tersebut diadakan dengan tujuan untuk membentuk karakter bagi peserta didik pada tahun 2014 ini. Ikut hadir diantaranya, Kadindik Jatim Dr Harun, Dirjen Kebudayaan pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, Kepala Dinas Pendidikan se-Jatim, sejumlah Kepala sekolah dan peserta didik di Surabaya.
Kepala Sekolah SMPN I Panji, Herry Sofjan, S.Pd, MPd, mengatakan, penunjukan 25 siswa yang merupakan tim tari pada lembaga sekolah yang ia pimpin oleh Dindik Provinsi Jatim merupakan suatu kehormatan bagi keluarga besar SMP Negeri 1 Panji. Dimana, kata Herry, kepercayaan ini merupakan satu-satunya sekolah yang diundang sebagai bintang tamu dalam acara Gelar Seni Padang Rembulan yang merupakan acara tahunan yang digagas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur. “Acara ini setiap tahunnya berpindah-pindah tempat di Kabupaten/Kota se-Provinsi JawaTimur. Alhamdulillah siswa kami selalu mendapatkan kepercayaan untuk tampil dihadapan tamu kehormatan,” tegas Herry dengan didampingi guru pendamping, Novi Zulaika.
Mantan Kepala Sekolah SMPN 2 Banyuglugur tersebut menambahkan, pagelaran Seni Padang Rembulan kali ini diselenggarakan di Balaikota Surabaya memiliki nilai sangat istimewa karena dihadiri langsung Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. “Ikut hadir juga Kepala Dinas Pendidikan Provinsi  Jawa Timur, Wali Kota Surabaya dan pejabat-pejabat Pemprov maupun Pemkot,” tutur Herry dengan semringah, kemarin (26/3).
Herry merasa bangga karena penampilan siswa SMP Negeri 1 Panji sangat memukau dan mendapat sambutan luar biasa dari para pejabat, undangan dan masyarakat Jawa Timur yang hadir menyaksikan pentas seni tersebut. Padahal, sambung dia, pada kesempatan tersebut rombongan seni SMP Negeri 1 Panji hanya membawa 25 siswa sebagai pengrawit, penari dan pemain teater.
“Kami sengaa mengangkat cerita tentang ketidak sukaan orang lain terhadap seni tradisional yang merupakan warisan leluhur bangsa. Nah singkat cerita dari penampilan tersebut dibuktikan bahwa seni tradisional mampu berbicara di pentas dunia. Ini memberikan pembelajaran bagi kita, terutama generasi muda yang lebih menyukai seni temporer untuk mau melestarikan budaya tradisional. Dari sana bisa dipetik pelajaran, jangan sampai seni tradisional yang menjadi warisan budaya Bangsa Indonesia diaku oleh Negara lain sebagai ciptaannya. Seperti belakangan ini banyak terjadi,” ungkap Herry.
Dalam pementasan seni tari tersebut, tegas Herry, siswa SMPN I Panji banyak mengedepankan unsur pendidikan dibanding unsur lain. Selain itu, ujar Herry lagi, ia banyak menekankan kepada rasa bangga sebagai bagian Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki keragaman budaya yang notabene merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya. “Hal ini yang selalu yang tanamkan pada setiap pementasan seni, meski judul ceritanya berbeda-beda,” urai Herry Sofjan.
Tak hanya tampil pada acara-acara Pronvinsi saja, tim tari SMPN I Panji juga kerapkali diundang pada acara nasional yang ditempatkan di Kota Situbondo. Selain itu, papar Herry, tim seni didikannya juga sering tampil pada acara puncak HUT Kabupaten Gresik dan Kabupaten Bondowoso serta daerah tetangga lain. “Tarian kerte ini sudah menjadi ikon kesenian SMPN I Panji. Untuk itu kami merasa bahagia bisa memberikan suguhan seni dihadapan tamu penting di Indonesia dan khususnya pejabat Provinsi Jatim,” pungkas Herry. [awi]

Tags: