Jadi Rujukan Mahasiwa PKL hingga Diminati Presiden Jokowi

Salah Satu Hasil Pertanian Organik Bondowoso yang menjadi rujukan beberapa Perguruan Tinggi untuk belajar bahkan mendapat perhatian khusus Presiden Jokowi. [samsul tahar]

Melihat Perkembangan Pertanian Organik Bondowoso

Kab Bondowoso, Bhirawa
Setiap daerah harus memiliki program unggulan. Contohnya Bupati Bondowoso Drs H Amin Said Husni yang mencetuskan pengembangan pertanian organik dengan nama Bondowoso Pertanian Organik atau Botanik. Program ini pun mengalami perkembangan signifikan.
Gebrakan Bupati Amin Said Husni berupa program Botanik ini, selain bisa meningkatkan perekonomian masyarakat, ternyata juga menjadi rujukan beberapa perguruan tinggi (PT) untuk belajar. Bahkan saat mengikuti pameran di Kemayoran, Jakarta, beras organik yang merupakan produk unggulan Bondowoso juga mendapat perhatian khusus dan diminati Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Keberhasilan tersebut juga mendapat perhatian dari beberapa perguruan tinggi terkemuka di Jatim, dengan mengirim mahasiswa fakultas pertaniannya untuk melakukan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dalam rangka belajar bersama dengan para pelaku pertanian organik di Bondowoso dalam rangka mendapatkan hasil yang maksimal.
Hal ini sebagaimana disampaikan salah satu Petugas Penyuluh Lapang (PPL) Dinas Pertanian Bondowoso yang bertugas di Desa Lombok Kulon Kecamatan Wonosari yang merupakan pusat pengembangan pertanian organik Bondowoso.
“Pertanian organik di sini sering menjadi tempat praktik. Selain siswa SMK, mahasiswa pertanian juga sering, dari kampus politeknik Jember, Unej dan sekarang ini dari Universitas Muhammadiyah (Unmuh) Jember,” ungkap Kurniati pada Bhirawa beberapa waktu lalu.
Berkat para petani padi organik Desa Lombok Kulon, mahasiswa dapat mengetahui secara langsung bagaimana cara budidaya tanaman organik. Mulai dari pengolaan lahan, proses budidaya, pasca panen hingga tahap pemasaran. Komplet dengan seputar kendala dan manfaat pertanian organik bagi keberlangsungan hidup yang lebih sehat. “Semua kita ajarkan, mulai dari menyiapkan lahan hingga pemasaran. Termasuk juga kendala dan manfaat memproduksi dan mengonsumsi beras organik,” imbuhnya.
Abdussalam, satu di antara peserta PKL dari Universitas Muhammadiyah Jember mengaku puas, setelah mempraktikkan teori yang telah mereka dapat di dalam ruang kelas. Ia dan teman-temannya juga mengaku telah banyak mendapatkan ilmu baru, setelah kurang lebih satu bulan menimba ilmu di Desa organik Lombok Kulon yang telah dirintis sejak 2008 itu. “Senang sekali bisa belajar banyak dari pertanian organik di sini. Saya yakin pertanian jenis ini sangat bermanfaat bagi kualitas kehidupan,” kata Abdussalam ketika ditemui saat menanam padi.
Sebagaimana diketahui sejak menjabat sebagai Bupati Bondowoso ada tahun 2008 lalu, Drs H Amin Said Husni mencanangkan pertanian organik dalam rangka mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia yang saat itu langka. Program ini awalnya kurang mendapat respon dari para petani di Bondowoso.
Namun, setelah terus dilakukan sosialisasi dan dilakukan program kluster di Desa Lombok Kulon saat ini produk organik tersebut selain memenuhi kebutuhan masyarakat juga bakal segera merambah pasar Ekspor khususnya untuk beras organiik. Bahkan juga menjadi pusat belajar beberapa sekolah dan Perguruan Tinggi. [Samsul Tahar]

Tags: