Jadi Tumpuan, Bupati Tuban Dukung Penuh Uji Seismik 3D PHE TEJ

Bersama Direktur Eksplorasi PT PHE TEJ, Abdul Mutalib Masda, bersama Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussain, M.Si saat Tajak dan Doa Bersama Sumur Eksplorasi West Mudi A (WMA)-1 di Desa Jegulo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Rabu (11/09/2019).

Tuban, Bhirawa
Bupati Tuban, H. Fathul Huda bersama anggota Forkopimda Kabupaten Tuban meninjau pelaksanaan kegiatan Seismik 3D yang dilakukan oleh Pertamina Hulu Energi (PHE) Tuban East Java (TEJ) dan Elnusa, Kamis (12/09/2019).
Kegiatan diawali dengan paparan dari Health, Safety, Security And Environment (HSSE) Program di Basecamp PHE TEJ. Selanjutnya, Bupati bersama rombongan bergerak menuju Desa Padasan Kecamatan Kerek untuk menyaksikan secara langsung proses pencitraan kondisi tanah dengan Vibroseis Truck.
Terdapat 3 kendaraan Vibroseis Truck bergerak menuju titik yang telah ditentukan untuk selanjutnya melakukan getaran ke permukaan tanah. Kemudian, rombongan menuju pos Labo di desa Pucangan Kecamatan, Montong, untuk menyaksikan perekaman hasil seismik dari proses pencitraan di titik yang digetarkan Vibroseis Truck.
Kepada awak media, Bupati Tuban menyatakan Pemkab Tuban mendukung proses survei seismik 3D ini. Kegiatan survei seismik 3D dilakukan untuk mengetahui adanya frekuensi dan kondisi dalam tanah, salah satunya potensi kandungan migas.
“Kami berharap kegiatan ini berjalan lancar dan berhasil menemukan kandungan minyak di dalamnya, sehingga, mampu mendukung produksi serta memenuhi kebutuhan energi dan migas negara Indonesia,” harap Bupati.
Lebih lanjut, Bupati Huda menghimbau masyarakat dapat mendukung kegiatan seismik 3D ini.
“Karena kegiatan ini tidak ada yang dirugikan,” jelasnya.
Tidak hanya itu, Bupati juga berpesan kepada pihak PHE TEJ untuk senantiasa menjalin komunikasi dan koordinasi dengan masyarakat sekitar. Tujuannya, agar akan terjalin keharmonisan yang berdampak positif pada kelancaran proses survei seismik ini.
Bupati yang juga Mustasyar PCNU Tuban ini mengungkapkan survei seismik ini melibatkan kurang lebih 1500 tenaga kerja, baik tenaga kerja lokal maupun tenaga ahli.

Bupati Tuban H Fathul Huda bersama Fokopimda saat mendengarkan keterangan dari Pertamina Hulu Energi (PHE) Tuban East Java (TEJ) terakait dengan Seismik 3D dan cara kerja Vibroseis Truck.

“Cukup membantu masyarakat mengingat saat ini banyak petani yang belum sibuk berladang,” imbuhnya.
Sementara itu, Direktur Eksplorasi PHE TEJ, Abdul Mutalib Masdar menerangkan luas area survei seismik 3D mencapai 210 km persegi. Serangkaian proses survei dimulai pada bulan Juni hingga Desember 2019, yang diawali dengan proses sosialisasi tingkat kabupaten, kecamatan hingga desa, kemudian dilanjutkan proses seismik. Untuk Uji seismik berlokasi di 59 Desa tersebar pada 10 Kecamatan di Kabupaten Tuban.
“Titik uji seismik kurang lebih berjumlah 16 ribu titik,” kata Direktur Eksplorasi PHE TEJ.
Abdul Mutalib juga menambahkan dari 52 perusahaan PHE yang aktif, Kabupaten Tuban menjadi lokasi prioritas.
“Kami berharap dapat kembali menemukan sumber Migas, seperti yang terdapat di Desa Sukowati, Soko,” jelasnya.
Percepat 1 Tahun Dari Target, PHE TEJ lakukan Tajak Sumur West Mudi A-1.
Satu hari sebelumnya, Wakil Bupati Tuban, Ir. H. Noor Nahar Hussein, M.Si., menghadiri Tajak dan Doa Bersama Sumur Eksplorasi West Mudi A (WMA)-1 di Desa Jegulo, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Rabu (11/09/2019).
Dalam kegiatan itu, turut dihadiri selain Wakil Bupati Tuban Ir. H. Noor Nahar Hussain, M.Si, Perwakilan SKK Migas Jabanusa Ami Herawati, Ketua DPRD Tuban HM.Miyadi,S.Ag.,MM Perwakilan aparat setempat, Para Pejabat daerah Kabupaten Tuban, Tokoh Agama dan Tokoh Masyarakat yang berada di Kabupaten Tuban.
Dalam sambutannya, Wabup menyampaikan pengeboran migas di desa Jegulo ini merupakan proyek nasional untuk mendukung produksi migas Indonesia. Selain itu, guna menekan jumlah impor bahan bakar migas dari luar negeri. Karenanya, perlu dukungan dari masyarakat dan pengamanan khusus.
“Kita semua harus mendukung suksesnya proyek nasional ini di Kabupaten Tuban,” ungkapnya.
Wabup juga menyatakan keberadaan industri migas menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Tuban, khusus warga sekitar proyek. Selain dapat menyerap tenaga lokal, juga mampu menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Pemkab Tuban mendorong pihak PHE untuk merekrut tenaga kerja lokal sebanyak mungkin,” serunya.
Dia berharap beroperasinya PHE di Kabupaten Tuban mampu meningkatkan pendapatan daerah melalui Dana Bagi Hasil (DBH). Untuk selanjutnya akan dikelola demi kesejahteraan masyarakat di Bumi Wali.
Wabup dua periode ini juga menyampaikan terima kasih kepada PHE yang telah memilih Kabupaten Tuban menjadi lokasi prioritas pengembangan industri Migas bagi negara Indonesia.
Pada kesemepatan itu, Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi Tuban East Java, Abdul Mutalib Masda, mengungkapkan Sumur Eksplorasi WMA-1 memiliki luas area mencapai 3 Ha dan akan beroperasi selama 62 hari, dengan rincian 35 hari drilling dan 27 hari completion. Selama proses tersebut total pekerja yang terserap sebanyak 150 orang dengan komposisi 80 persen tenaga lokal/warga sekitar.
“Ini menjadi komitmen Pertamina dalam rangka melibatkan masyarakat,” jelas Direktur Eksplorasi PT Pertamina Hulu Energi, saat peresmian tajak sumur WMA-1 di Kabupaten Tuban, Rabu (11/9).
Abdul Mutalib menambahkan proyek nasional dengan nilai investasi mencapai Rp150 miliar ini dioperasikan dengan mengutamakan keselamatan kerja berstandar HSSE Program. Diperkirakan sumur tersebut akan mampu menghasilkan 18,37 ribu barel Migas.
Tidak hanya itu, Pertamina melalui sejumlah anak perusahaannya berkomitmen untuk menyediakan dan memenuhi kebutuhan energi dan migas bagi bangsa Indonesia.
“Diantara berbagai lokasi yang tengah dikembangkan, Kabupaten Tuban terpilih menjadi lokasi prioritas,” ujarnya.
“Kegiatan Tajak Sumur ini merupakan langkah mitigasi penurunan produksi dalam menambah cadangan minyak dan gas bumi nasional” tambah Abdul Mutalib Masdar,
Mutalib kembali menjelaskan kegiatan tajak ini dilakukan lebih cepat 1 tahun dari target yang direncanakan, dengan target kedalaman 7920 ftMD dan dilakukan selama 62 hari. Sebagai bentuk sinergi antar anak perusahaan BUMN, PHE TEJ menggandeng PT Pertamina Drilling Service Indonesia (PDSI), anak usaha Pertamina di sektor jasa pengeboran.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah Kabupaten Tuban, Kecamatan Soko, perangkat dan masyarakat Desa Jegulo yang mendukung kegiatan tajak sumur sehingga berjalan dengan baik” jelas Mutalib.
Sedangkan Darwin Tangkalalo, General Manager PHE Tuban East Java, menambahkan kegiatan tajak sumur ini menggunakan RIG 1500HP dengan total investasi sebesar US$ 10 juta, yang diproyeksi dapat menghasilkan sumber daya migas sebesar 18,37 MMBO.
Pada acara tajak sumur tersebut, dilakukan juga doa bersama masyarakat dan aparat pemerintah setempat bersama management PHE TEJ untuk kelancaran dan kesuksesan kegiatan ini.*
Pada kesempatan ini, juga dilangsungkan doa bersama yang dipimpin pemuka agama dan tokoh masyarakat desa Jegulo. Usai doa bersama, Wabup meninjau lokasi pengeboran sumur eksplorasi WMA-1 desa Jegulo, Soko. (Khoirul Huda/Bhirawa)

Tags: