Jadikan Masjid Pusat Pembentukan Karakter

Wali Kota Malang H. Moch. Anton saat berada di Masjid Al-Muhadjirin Komplek Perumahan Dirgantara Kamis (29/12) kemarin.

Wali Kota Malang H. Moch. Anton saat berada di Masjid Al-Muhadjirin Komplek Perumahan Dirgantara Kamis (29/12) kemarin.

(Wali Kota Malang Awali Restorasi Masjid Al-Muhajirin)
Kota Malang, Bhirawa
Wali Kota Malang H Moh Anton mengingatkan jika fungsi masjid tidak sekadar menjadi tempat beribadah. Lebih dari itu dari masjid bisa menjadi sarana terbentuk karakter pemuda dan masyarakat.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Wali Kota Malang, saat melakukan peletakan batu pertama restorasi Masjid Al-Muhajirin di Komplek Perumahaan Dirgantara Permai, Kamis (29/12) kemarin.
Menurut Wali Kota yang kerap disapa Abah Anton itu, sudah terbukti dari masjid tertanam insan yang jujur dan penuh tawadhuk. Salah satunya adalah dari hal yang paling sederhana pencatatan infak di papan pengumuman itu, mampu menanamkan nilai-nilai kejujuran.
“Kelihatanya memang hanya sederhana, mencatat amal yang masuk dan keluar, tapi itu merupakan tutunan kebiasaan dalam menanamkan sifat-sifat kejujuran. Karena itu pihaknya secara pribadi dan Pemkot Malang selalu mendukung upaya membangun dan mengembangkan masjid,”tutur Abah Anton.
Abah menargetkan kepada panitia, pembangunan Masjid ini dapat rampung pada 2018. Sehingga, masyarakat sekitar dapat segera menikmati fasilitas keagamaan dengan lebih nyaman.
“Saya selalu menyampaikan, pentingnya salat berjamaah. Bahkan saya telah membuat edaran untuk mengajak seluruh komponen masyarakat untuk salat berjamaah. Selain itu program mematikan TV diwaktu-waktu sholat bisa terus diterapkan. Ini membantu dalam mengembangkan program religi masyarakat Kota Malang,”imbuhnya.
Pada kesempatan itu, orang nomor satu di Kota Malang ini juga tak lupa memberi bantuan dana pribadi sebesar Rp 50 juta. Dengan dana tambahan itu, diharapkan percepatan pembangunan dapat dilakukan, dan segera dimanfaatkan masyarakat sekitar.
“Ini hanya wujud keperdulian saya secara pribadi untuk memotivasi masyarakat menyelesaikan pembangunan, bukan dari Pemkot Malang. Nanti silahkan Ketua Yayasan untuk berhubungan langsung dengan saya,”timpalnya.
Dengan dana swadaya tersebut, dia berharap setiap sumbangsih yang diberikan dapat dimanfaatkan dengan tepat dan benar. Pasalnya, pembangunan Masjid tersebut membutuhkan dana tidak Kurang dari Rp 4 Miliar.
Sementara itu, Ketua Yayasan Al-Muhadjirin Dirgantara, Dr. H. Nur Cholis Sunuyeko menambahkan, tujuan diperluasnya bangunan Masjid tersebut tidak hanya memberi kenyamanan serta memperindah Masjid. Tapi juga sebagai pusat pendidikan, karena memang saat ini, Masjid Muhadjirin sudah digunakan untuk pembinaan Pendidikan TK dan Paud.
“Jadi nanti bukan tidak mungkin akan ditambah pendidikan sekolah dasar,” terang pria ramah ini.
Pihaknya memaparkan, bangunan Masjid tersebut seluas 800 meter persegi, dan akan menghabiskan dana sekitar Rp 3,5 Miliar sampai dengan Rp 4 Miliar. Sejauh ini, dana yang terkumpul sudah 1/3 dari total yang dibutuhkan, dan semua berasal dari swadaya masyarakat. [mut]

Tags: