Jadikan PPP Mayangan Sentra Perekonomian

Menteri KKP Sakti Wahyu Trenggono kunjungi PPP Mayangan kota Probolinggo di dampingi wali kota Hadi. [wiwit agus pribadi]

Probolinggo, Bhirawa
Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) RI, Sakti Wahyu Trenggono ingin melihat fasilitas sarana dan prasarana yang dimiliki Pelabuhan Perikanan Pantai Mayangan Kota Probolinggo. Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin menyambut kunjungan kerja Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia tersebut, di Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan Kota Probolinggo.
Menteri Kelautan dan Perikanan berencana menjadikan PPP Mayangan sebagai model sentra ekonomi dari sektor perikanan. “Untuk melihat secara langsung Pelabuhan Perikanan Probolinggo. Ini adalah pelabuhan perikanan yang dikelola oleh pemerintah provinsi. Saya ingin (pelabuhan) ini menjadi model, ke depan menjadi satu sentra ekonomi perikanan,” terang menteri yang dilantik Desember tahun lalu itu, Minggu (2/5) malam.
Ditanya lebih lanjut mengenai anggaran pembangunan PPP Mayangan, saat ini masih menunggu desain yang akan diserahkan ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. “Pembangunan di sini bersumber dari APBN semua, tapi ke depan kita akan koordinasi, tergantung kepada keperluan, karena desainnya belum kami terima untuk pengembangan yang baru,” terang Plt Dirjen Perikanan Tangkap M. Zaini yang turut serta dalam kunjungan kali ini.
Sakti Wahyu Trenggono sepakat akan melakukan pengembangan terhadap PPP Mayangan yang terletak di Kota Probolinggo. Langkah tersebut merupakan salah satu upaya mendukung Probolinggo sebagai sentra ekonomi perikanan di masa depan, ungkap Trenggono.
“Rencananya, pelabuhan ini akan dilengkapi sarana dan prasarana agar menjadi pusat industri perikanan yang modern. Anggarannya ada di provinsi, tapi nanti kami akan membantu mengembangkan pelabuhan ini,” ujar Trenggono.
PPP Mayangan merupakan pelabuhan dengan lahan terluas dan terbesar di Jatim. Setiap harinya, pelabuhan tersebut menjadi tempat pendaratan ikan dari 809 armada kapal nelayan. Kapal tersebut didominasi oleh kapal di bawah 30 GT. Pada 2020, PPP Mayangan memproduksi ikan sebanyak 12.365 ton. Ikan yang dihasilkan berasal dari tangkapan di Laut Arafura, yaitu gulama, manyung, dan kakap merah.
Sebagai informasi, ikan kakap merah dari Probolinggo merupakan salah satu produk perikanan yang berkontribusi dalam ekspor perikanan Indonesia. Lihat Foto Ikan kakap merah jadi komoditas ekspor nasional.
Menanggapi hal tersebut, Trenggono berharap produk perikanan dari pelabuhan Mayangan akan terus berkontribusi terhadap ekspor perikanan nasional ke depannya. “Saya berharap, di sini nantinya akan menjadi model pertumbuhan ekonomi dari perikanan laut untuk kemajuan ekonomi wilayah,” katanya.
Untuk mempercepat pengembangan, Trenggono mengatakan bahwa kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah perlu diperkuat. Dengan koordinasi yang baik, Probolinggo dapat menjadi sentra ekonomi perikanan di Jatim. “Silakan berkoordinasi dengan semua eselon I agar nantinya Probolinggo bisa jadi sentra perikanan,” tutur Trenggono.
Pada kesempatan tersebut, Trenggono juga berharap Probolinggo terus mendorong kegiatan budidaya dengan prinsip keberlanjutan. Ia meyakini, prinsip ini akan berimbas pada meningkatnya perekonomian masyarakat. Upaya ini dapat diawali dengan menentukan komoditas unggulan.
Trenggono menyarankan Pemerintah Daerah Probolinggo mengembangkan shrimp estate. Pasalnya, udang telah menjadi komoditas unggulan di Jatim. Selain peninjauan, Menteri Trenggono melakukan penyerahan secara simbolis bantuan pinjaman modal dari Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (LPMUKP) sebesar Rp 515 juta kepada enam debitur. Ia berharap nelayan dan pengusaha perikanan dapat terus produktif.
Menteri KKP Trenggono, selain memantau kondisi pelabuhan dan pantai utara di Kota dan Kabupaten Probolinggo. Dalam kesempatan itu ia juga mengajak para nelayan dan kelompok kerja warga pesisir pantai untuk kembangkan usaha perikanan. unjungan kerja Trenggono pertama ke Pelabuhan Pantai Ikan Mayangan di Kelurahan Mayangan, Kecamatan Mayangan, Kota Probolinggo, setelah berbincang – bincang secara langsung, Menteri Kelautan dan Perikanan bersama perwakilan nelayan.
Ia memerintahkan pihak otoritas pelabuhan untuk bekerja sama mengembangkan sektor di bidang usaha perikanan lebih modern dan pengembangan laut, bersama para nelayan pantai Mayangan. “Kita ajak rembuk dan musyawarah antara pihak kementrian kelautan dan para nelayan pantai Mayangan, dari masukan yang ada dan permintaan nelayan disini, kami perintahkan pihak otoritas pelabuhan, untuk bekerjasama bekerja perikanan dan kemajuan perkembangan pelabuhan lebih baik dan maju” lanjut Trenggono.
Dilanjutkan kujungan kerja Trenggono, kembali temui para nelayan serta kelompok dagang warga pesisir pantai di Pondok Hati, Dusun Toroyan, Desa Rangkang, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. pertemuan pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan dan pihak terkait bersama nelayan dan kelompok kerja dan dagang tertutup awak media tidak diperkenankan masuk.
Kementrian memberikan bantuan sejumlah paket bantuan sarana Bioflok kepada beberapa pondok pesantren dan unag tunai, dan kepada sejumlah Pokdakan jutaan benih udang Vaname dan benih kerapu Cantang serta uang jutaan rupiah di Kabupaten Probolinggo. Salah satunya yang menerima bantuan Kementrian Kelautan dan Perikanan, 1 paket bantuan sarana bioflok kepada Ponpes Al Amin Rp 200.000.000, 400.000 ekor benih udang vaname, kepada Pokdakan Lito Barokah dan uang tunai Rp 6.000.000, dan 400.000 ekor benih udang Vaname ke Pokdakan Sumber Abadi dan uang tunai Rp 6.000.000, dan 10.000 ekor benih kerapu Cantang kepada Pokdakan Gili Aqua Mina.
“Kami melakukan safari Kunker ke wilayah nelayan pantai utara Jawa, untuk di Kabupaten Probolinggo, kebetulan Bupati memiliki pondok pesantren maka kami memberikan bantuan ke beberapa pondok agar bisa melakukan pengembangan di bidang sektor perikanan, dan beberapa nelayan dan kelompok dagang, untuk memajukan perekonomian dibidang hasil kelautan” jelas Trenggono.
Untuk di Kabupaten Probolinggo, pihak Kementrian Kelautan dan Perikanan akan berhubungan langsung dengan pemerintah daerah, untuk potensi sektor kemaritiman, seperti mengajak masyarakat untuk budi daya ikan kerapu Cantang, udang Vaname dan lobster, karena ada pulau yang layak untuk bisa membudidayakan kerapu Cantang dan lobster di perairan pulau Gili Ketapang, tambahnya. [wap]

Tags: