Jaga Ekosistem, Disnakkan Bojonegoro Tabur 900 ribu Benih Ikan

Guna menjaga ekosistem perairan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro terus melakukan pengembangan ikan air tawar.

Bojonegoro,Bhirawa
Guna menjaga ekosistem perairan, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Bojonegoro terus melakukan pengembangan ikan air tawar. Rencananya pada tahun ini sekitar 900 ribu benih Ikan Tawes dan Nila akan ditabur di berbagai tempat di Kabupaten Bojonegoro.

Sekretaris Disnakkan Kabupaten Bojonegoro, Imam Suprayogi menuturkan, penebaran ikan tersebut sebagai bentuk perhatian pemerintah dalam meningkatkan pendapatan masyarakat sekitar, khususnya dari ikan air tawar dan untuk memenuhi kebutuhan gizi serta mencegah terjadinya gizi buruk di masyarakat.

“Mudah-mudahan benih ikan yang ditebar ini bisa berkembang sehingga dapat dinikmati masyarakat sekitar,” kata Imam Suprayogi, kemarin (9/2).

Terkait ikan yang akan diterbar, dirinya mengaku memilih ikan Tawes dan Nila lantaran kedua ikan tersebut pemakan tumbuhan, sehingga perawatannya lebih mudah dan masyarakat tidak perlu memberikan makanan. Nantinya untuk ikan tersebut bakal ditebar di embung, waduk, kali dan bengawan solo.

Program penebaran benih ikan itu juga bertujuan untuk pengoptimalan embung yang berada di desa-desa, yang sebelumnya hanya digunakan untuk mengairi sawah.

“Selain itu, juga untuk menjaga ekosistem yang ada di perairan tersebut, baik dikali, waduk dan bengawan,”jelaanya.

Lanjut Imam, pihaknya mengimbau pada masyarakat di sekitar lokasi penebaran benih ikan agar dapat menjaga kelangsungannya dengan tidak menangkap ikan menggunakan racun dan disetrum. Untuk mengatasi hal tersebut, Disnakkan juga telah membentuk tim disemua wilayah untuk memberikan pemahaman agar tidak menangkap ikan menggunakan setrum dan racun.

“Saat ini sudah ada 25 desa yang mengajukan proposal permintaan ikan dan bagi masyarakat ataupun organisasi juga bisa mengajukan kepada kita,” terangnya.

Sekedar diketahui pada tahun 2020 lalu, Disnakkan juga telah menyebar bibit ikan sebanyak 800 ribu ekor ikan yang disebar diwaduk, embung, kali hingga bengawan solo.

“Kalau ikan sudah besar, masyarakat sekitar sungai ini bisa menangkapnya, dengan catatan tidak boleh menggunakan racun atau setrum,” pungkasnya. [bas]

Tags: