Jaga Kenyamanan Sosial

Mudik lebaran tahun ini terasa lebih nyaman, aman, dan lancar ditunjang jalan tol. Ditandai makin menurunnya kasus musibah kecelakaan lalulintas (Lakalantas). Juga ditunjang pembayaran tunjangan hari raya (THR) kepada pegawai negeri (sipil maupun militer sampai pensiunan). Perputaran uang selama sepekan libur mudik lebaran ditaksir mencapai lebih dari Rp 200 trilyun. Daerah pedesaan memperoleh berkah lebaran, termasuk perbaikan infrastruktur yang disokong pemudik dari kota.
Uang lebaran menjadi “tulung punggung” perekonomian nasional. Triwulan kedua (April hingga Juni) 2019 diperkirakan tumbuh sebesar 5,2%. Lebih tinggi 0,13% disbanding triwulan sebelumnya (Januari hingga Maret sebesar 5,07%). Bank Indonesia memprediksi kebutuhan uang selama lebaran tahun (2019) ini mencapai Rp 217 trilyun. Jumlah ini meningkat 13,5% dibanding tahun (2018) lalu sebesar Rp 191,3%. Bahkan ini yang tertinggi selama 5 tahun terakhir. Menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang meningkat.
Peningkatan perekonomian lebaran dipicu oleh pembayaran THR kalangan PNS, dan seluruh pekerja swasta. Pembayaran THR oleh pemerintah, pada tahun (2019) ini diperkirakan mencapai Rp 20 trilyun. Sedangkan yang ditunaikan oleh APINDO (Asosiasi Pengusaha Indonesia) ditaksir mencapai Rp 80-an trilyun. Dan sebenarnya, total bisa lebih dari Rp 100 trilyun, jika ditambah dengan THR oleh para juragan sektor usaha mikro dan kecil.
Kebahagiaan selama lebaran semakin lengkap, didukung perjalanan mudik yang lebih nyaman, aman dan lancar. Jalan tol menjadi sangat ramai, terutama kendaraan pelintas golongan 1, dan 2. Tak peduli dengan tarif yang masih mahal pada ruas tol yang baru dibangun. Namun waktu tempuh bagai melesat cepat. Jakarta ke Surabaya misalnya, bias ditempuh hanya dalam waktu 8 jam. Sudah termasuk istirahat di rest area yang makin banyak dibangun, di setiap 10 kilometer.
Berdasar data PT Jasa Marga, terjadi kenaikan sangat siginifikan pengguna jalan tol sampai sebesar 226%. Tol Trans Jawa di gerbang Kalikangkung, Batang (persis tengah pulau Jawa), tercatat pelintas masuk sebanyak 79.271 unit kendaraan. Hari biasa hanya sebanyak 24.352 kendaraan. Terutama ada hari kedua lebaran (6 Juni) dilintasi 45.452 kendaraan.
Berdasar catatan Kepolisian, selama perjalanan mudik (28 Mei hingga 5 Juni 2019), penurunan kecelakaan sangat signifikan, melorot sampai 62% lebih. Lakalantas mudik tahun 2019 sebanyak 410 kasus, turun 676 kasus dibanding tahun 2018 lalu. Penurunan jumlah kecelakaan, niscaya mengurangi korban jiwa maupun luka berat. Walau sudah menurun tajam dibanding mudik tahun lalu (sebanyak 227 korban jiwa). Jumlah Korban luka berat juga menurun (71,6%) menjadi 71 orang.
Namun jumlah korban jiwa akibat kecelakaan selama “Operasi Ketupat” masih cukup tinggi (97 orang). Diperlukan upaya mengurangi lakalantas saat mudik lebaran, dengan berbagai pencegahan. Sebenarnya, rentang waktu cuti bersama libur lebaran yang lama (10 hari) bisa menjadi cara ampuh mencegah lakalantas. Yakni, jadwal acara mudik terbagi lebih panjang, tidak perlu tergesa-gesa. Sehingga mengurangi kepadatan lalulintas di jalan.
Selain itu, mengikuti program mudik gratis, juga bisa mengurangi kecelakaan lalulintas. Terutama pada pengguna sepeda motor, dengan jarak tempuh lebih dari 120 kilometer. Sepedamotor merupakan jenis kendaraan yang paling sering (75%) terlibat kecelakaan di Indonesia. Sepedamotor yang biasa digunakan mudik kini beralih mengikuti program mudik (kargo) gratis. Itu yang mencegah, dan mengurangi risiko kecelakaan lalulintas.
Mudik lebaran sudah sukses dilaksanakan, diiringi sambung silaturahim sanak keluarga, saling memberi maaf, dan enteng bersedekah. Terasa plong secara spiritual, sebagai bekal ke-nyaman-an pergaulan sosial.

——— 000 ———

Rate this article!
Jaga Kenyamanan Sosial,5 / 5 ( 1votes )
Tags: